ALTEZZA [ 8 ]

20.6K 1.1K 10
                                    

Jangan lupa 🌟 dan komennya ya🙌 lopyu

Jangan lupa 🌟 dan komennya ya🙌 lopyu❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak terlalu lama mereka berpelukan dengan berdiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Tak terlalu lama mereka berpelukan dengan berdiri. Altezza membawa Divanya untuk merebahkan tubuh mereka diatas kasur. Divanya hanya menurut saja walau sebenarnya ia merasa takut dan panas dingin.

Sekarang Divanya hanya diam mematung didalam dekapan Altezza. Tak berani bergerak, karena setiap gerakan kecil dapat dirasakan oleh Altezza. Membuat tangan Altezza yang memeluk pinggangnya semakin kuat. Ia menatap langit-langit kamar dengan menggigit bibirnya gugup. 

Altezza tertidur dengan pulas walau tangannya masih melingkar di pinggang Divanya. Tapi Divanya sama sekali tidak merasa kantuk sedikit pun.

Entah sadar atau tidak hal yang ditunggu-tunggu Divanya datang. Tangan Altezza terangkat dengan merubah posisinya menjadi terlentang. Tak menyiakan kesempatan, Divanya langsung melompat untuk pergi dari sini. Sebelumnya ia menaruh guling disebalah Altezza.

Bukan karena khawatir jika Altezza jatuh, tapi untuk mengelabui kalau guling itu seakan dirinya.

Divanya segera berdiri mengambil selimutnya yang sempat ia melilit ditubuhnya tadi untuk menutupi tubuh Altezza. Menatap wajah Altezza membuat Divanya terhanyut dalam ke tampanannya. Ia segera menggelengkan kepalanya tersadar apa yang ia pikirkan. Menegakkan badannya sambil menggigit kukunya panik berfikir. Fikirannya terarah untuk dirinya mencoba kabur. "Plis, gimana ini, gue harus kabur atau disini aja?" gumam Divanya bingung.

"Kabur! Iya kabur. Mumpung ada kesempatan," gumam Divanya dan berjalan kearah pintu kamar.

Ceklek!

Belum juga pintu itu terbuka lebar, dia dikejutkan karena ternyata didepan pintu kamar terdapat laki-laki bertubuh kekar yang kemarin sempat bertemu Divanya karena ia memanggil pelayan bernama Amel tersebut. Bagaimana ini? Sangat sulit untuk keluar dari sini.

"Ada apa? Ada yang ingin kau butuhkan?" tanya Lelaki berbadan kekar tersebut membuyarkan lamunan Divanya.

Divanya mengerjapkan matanya. "Emm ... i-itu," Divanya membuka lebar pintu kamar tersebut lalu menunjuk Altezza yang terbaring di kasur.

ALTEZZAWhere stories live. Discover now