ALTEZZA [ 29 ]

11.2K 612 4
                                    

Maaf sebelumnya buat kalian nunggu, soalnya wattpad eror minta keluar terus eh niatnya mau di update malah akunnya keluar. Dan sempet lupa sandi si, mau nangis gajadi karena Alhamdulillah ketemu sandinya apa😄🙏

Terus wattpadnya kok jadi kayak anu ya setelah di update, jadi ga nyaman. Masa mau nambahin cerita di perpus ga bisa😣

Ada yang sama? Atau tau solusi? Komen ya peliss

Karena Aku seminggu ga up doauble up ini spesial terpanjang loh. Jadi jangan lupa sama vote dan komennya ya!

Kalau typo harus baca pake mata batin😡

HAPPY READING

Altezza menahan kuat ekspresinya yang hendak tertawanya. Dirinya harus menjaga image-nya didepan semua orang, termasuk gadi didepannya ini. Tapi kali ini Altezza benar-benar sudah tidak tahan dengan pertahanannya. Apalagi melihat tampilan Divanya seperti ini, ditambah wajah bengongnya yang membuat kesan Divanya menjadi lebih lawak.

"HAHAHAHA!" tawa Altezza lepas, ia memegangi perutnya. "Kau ini ingin pindahan atau habis di usir? HAHAHA," ujar Altezza sambil mencoba meredam tawanya. Altezza benar-benar sudah kelepasan tertawa melihat objek aneh didedepannya ini.

Tidak dengan Divanya yang malah tertegun menatap Altezza yang tertawa lepas tersebut. Tawa yang begitu asli dan benar-benar lepas dari seorang Altezza. Selama ia berada dalam kungkungan Altezza, baru kali ini ia melihat Altezza tertawa lepas. Dan hal itu menambah kesan tampan seorang Altezza.

Rasanya seperti melihat pangeran tampan didepannya.

Tawa Altezza mereda. Dirinya baru merasa kalau ia bisa tertawa dengan lepas tanpa beban. Biasanya ia tertawa pun karena tidak sadar atau setelah dia melakukan hal yang memuaskan untuk dirinya sendiri, tetapi kali ini hanya dengan gadis didepannya, Altezza merasa lega bisa tertawa lepas. Bebannya sedikit ikut berkurang bersama tawanya.

'Gadis didepannya ini, bisa membuat ku tertawa lepas?' pikir Altezza menatap teduh Divanya yang juga menatap Altezza.

Terjadi kesunyian dan rasa canggung di antara mereka berdua.

Divanya berjalan mendekati Altezza, tatapan mata Altezza pun mengikuti Divanya. "Ayo," ucap Divanya sambil menyenggol Altezza dengan lengannya.

Altezza tersadar, mengedipkan matanya beberapa kali lalu memutar tubuhnya mendahului Divanya tanpa sepatah kata. Membuka pintu lalu berjalan dahulu. Entah Divanya mengikutinya atau tidak yang penting Altezza ingin segera sampai ke mobilnya.

Divanya menatap bingung Altezza, bisa-bisanya cepat sekali merubah ekspresinya. Yang tadinya tertawa heboh sekarang kembali kepada sifat datarnya. Hebat sekali.

Membuka pintu mobil, Altezza langsung duduk dan memukul setirnya kesal. Image-nya hilang didepan gadis itu. Kedua tangannya meremat setir mobilnya mencoba mengatur emosinya. Dari penglihatan ujung matanya, ia melihat Divanya membuka pintu belakang dan masuk yang dilanjut rempong dengan barang-barangnya.

Ia memijit pangkal hidungnya, heran kenapa ia memboyong gadis itu untuk tinggal bersamanya. Memangnya gadis itu siapa sih?tapi entahlah, Altezza tidak ingin menarik kata-katanya. Ada rasa menyenangkan jika gadis itu pergi bersamanya. Aneh.

Melirik diam-diam dari kaca mobilnya yang terlihat langsung bagian belakang. Altezza melirik kesal gadis dibelakangnya. Dia kira dirinya sopir apa? pikir Altezza.

Kaki Altezza langsung menancapkan gasnya tiba-tiba, membuat Divanya sedikit terkejut kebelakang, sebab dirinya belum memakai sabuk pengaman. Ia pun mengerucutkan bibirnya sambil meraih sabuk pengaman. Belum sempat memasang sabuk pengaman tiba-tiba mobil berhenti mendadak. Hal tersebut membuat kepala Divanya terbentur kursi didepanya.

ALTEZZAUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum