Babak 22 - The War (02)

52 19 2
                                    

Happy reading :D

.

.

.

.

Klang

Klang

Klang

Suara senjata terdengar sangat indah diantara para Monarch dan msush yang saling serang satu sama lain. Bertarung demi kehormatan dan harga diri yang dijatuhkan tanpa rasa bersalah oleh Sang Dewa. Dengan penuh dendam serta amarah yang luar biasa para Monarch berusaha sekuat tenaga agar bisa memenangkan pertempuran yang mungki tak akan berujung ini. Sudah tak peduli dengan tubuh yang penuh darah dan luka, toh mau mereka terluka pun akan tetap hidup, bukan? Bahkan untuk mati saja mereka tidak bisa. Ahh... Kalau mau di simpulkan sih sementara ini mereka bisa bertahan karena luka yang mereka alami hanya sekitaran benda-benda tajam yang mana benda tersebut yang secara langsung
melukai mereka, bukan seperti pistol yang memiliki perantara peluru didalamnya.

"Tak akan ku biarkan kalian hidup setelah ini..."




Syut

Greb

Sebuah panah melayang menuju wajahnya Kevin dan dengan sigapnya ia segera menangkan panah tersebut agat tak melukainya. Kevin memperhatikan sekitarnya, saudaranya yang lain sibuk dengan musuh-musuh yang menyerang mereka, ia sendiri sudah menghabisi beberapa diantaranya. Tubuh-tubuh tak berbentuk teronggok didepannya dengan tragis. Seingatnya sejak tadi mereka bertarung dengan senjata tajam yang disediakan oleh Jo sebelum berangkat kesini dan musuh-musuh yang mereka lawan juga didalam ruangan ini juga menggunakan hal yang sama. Jika ada panah, pasti ada penyusup dari jarak jauh yang memantau posisi mereka. Seketika itu juga sorot mata elangnya menangkap sosok yang sedang mempersiapkan anak panah berikutnya yang menargetkan Steve yang terlihat dari arah yang akan ia lepaskan anak panahnya. Namun sebelum itu terjadi Kevin bergerak lebih cepat dengan melempar balik anak panah tersebut kearah sosok musuh yang memantau mereka sejak tadi.



Jleb

"Arrgghh........" Tepat sasaran. Lemparan Kevin tepat mengenai dada sebelah kiri dan seketika membuat seisi ruangan mencari sumber suara. Terdengar riuh dan beberapa mereka dengan nada yang dramatis dan terdengar khawatir.

"Gawat, pengawal Yang Mulia terluka. Saat ini beliau pasti gusar karena disekitarnya tidak ada yang menjaganya.Hey kalian... Cepatlah menyusul ke tempat Yang Mulia, lindungi dia agar mahkotanya tetap aman"



Greb

Krak

Krak

Krak

"Tak akan kulepasakan kalian" terdengar geraman dari suara Lathan yang sedang mematahkan leher sang musuh. Tongkatnya seakan tak ada gunanya, teronggok di dekat kakinya. Ia lebih memusatkan pada kuatan tubuhnya. Satu per satu lawan yang mendekat ia langsung menghajarnya tanpa ampun dan setelahnya mematahkan leher mereka untuk memastikan mereka benar-benar mati.

"YA!!!!!!!!!!"



BUGH

BRAK

Teriakan Derrel membuat salah satu musuh yang mendekat langsung menutup telinganya. Suara nyaringnya Derrel seketika membuat telinga sakit dan perih, perlahan mengeluarkan darah dan kesempatan tersebut Derrel gunakan untuk menendangnya sampai menabrak sebuah kotak kayu yang terletak disudut ruangan.


TWILIGHT (Complete)Where stories live. Discover now