Babak 16 - Eureka (02)

67 23 11
                                    

Happy reading ...

.

.

.

Rencana Steve dan Kevin sepertinya akan berjalan sesuai apa yang sudah mereka perkirakan sebelumnya. Pelahan-lahan mereka mulai menyebarkan brosur dengan keterangan bahwa Restoran milik Kevin sedang membutuhkan karyawan dalam waktu dekat. Sedangkan Kiya atau Key bertugas memantau dari sudut restoran beberapa hari ini, dengan berlagak layaknya anak sekolahan yang banyak tugas dia selalu membawa buku pelajaran saat memantau situasi disana dan melaporkannya melalui aipods yang ia gunakan ditelinga kirinya kepada Steve dan Kevin yang sama-sama menggunakan aipods. Bedanya Kevin pakai yang kanan dan Steve yang kiri. Ahh... aipods itu milik Steve ternyata.

"Target menuju ketempat kita, kak"

"Kiya perhatikan gerak-geriknya"

"Ok"

"Kak, dia membawa kunci mobil yang sama saat kejadian yang lalu"

"Aku mau mobilnya di kempesin. Diluar ada siapa, Kiya?"

"Hari ini aku ada janji sama kak Nio dan Ferrel. Kita mau aransemen ulang lagu untuk festival"

"Great, suruh mereka jangan langsung masuk. Arahkan ke mobil target dan kempaskan ban mobilnya. Pastikan salah satu dari mereka membawa benda tajam untuk merusak atau mengempeskan ban mobilnya"

"Ahh... Gampang kak. Ferrel selalu bawa pisau di tasnya. Tenang aja, itu gak pernah ada yang tau selama ini selalu bawa"

"Infokan segera sama mareka berdua. Jika sudah selesai, suruh langsung duduk bersamamu. Pura-pura kalian gak tau apapun, agar pelanggan disini tidak curiga"

"Siap, kak. Target masuk perangkap. Bersiap untuk introgasi"
"Diterima. Kita berdua langsung keluar"


Ternyata sedari tadi Kiya atau Key sedang berbicara dengan Steve yang juga memantau dari balik counter. Sedangkan Kevin menyiapkan beberapa berkas untuk 'introgasi' si Dante serta memastikan bahwa kalung yang ia pakai masih berfungsi dan gak macet saat tiba-tiba ia ingin menggunakannya. Kevin segera turun setelah mendapatkan pesan dari Steve jika Dante sudah bersamanya. Ia menuju suatu ruangan paling belakang di dekat dapur, mirip dengan ruang kerjanya yang di private room, namun ini jarang digunakan. Hanya sesekali ia atau Steve yang berkunjung sambil membersihkan ruangan itu, mereka gak mau orang lain menyentuh apa yang ada didalamnya. Entah rahasia apalagi yang mereka berdua sembunyikan didalam sana. Terlalu rumit.

"Selamat datang di Kiseki Restaurant. Ada yang bisa saya bantu?" Sapa Steve dengan wajah ramahnya. Bahkan saat ia tersenyum, matanya juga ikut tersenyum. Eye Smile, mereka menyebutnya.

"Apa benar disini sedang mencari karyawan tambahan? Saya ingin melamar untuk bekerja disini" Dante datang dengan pakaian yang cukup rapi sambil membawa berkas lamaran kerja ditangannya. Beberapa pengunjung memperhatikannya, mungkin karena warn rambutnya yang mecolok. Cokelat dengan dominan emas.

"Benar sekali. Apa anda membawa berkas yang dibutuhkan?"

"Saya membawa semuanya. Semoga ini sesuai dengan yang dibutuhkan"

"Mari ikuti saya keruangan. Anda akan segera di interview dengan pemilik Resaturan langsung. Mohon jangan gugup dan jawab dengan jujur"

"Ahaa... Baiklah, Pak"





Tok tok tok


"Permisi Tuan Kevin. Saya membawa pelamar yang ingin bekerja disini"

TWILIGHT (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang