Babak 10 - The Eldest no 1 & 2

80 36 11
                                    

Major Jo dan Steve

.

.

.

"Sang Matahari telah memilih keturunan pertamanya. Ia lahir dari keturunan yang tak pernah di ketahui siapapun. Menjadi seorang pemimpin diantara saudara-saudaranya yang akan lahir setelahnya. Bukan menjadi seorang keturunan Dewa, atau pun manusia. Tidak diantara keduanya. Darah. Air.,"- Jo, Keturunan Pertama

"Setahun setelah prediksi para Dewa, kau lahir sebagai keturunan kedua. Kau si pandai dalam segala hal, termasuk hal yang paling rumit sekalipun. Meski begitu, berhati-hatilah dengan segala sesuatunya. Bisa saja menjadi baik atau bahkan mencelakakan dirimu bahkan saudara-saudaramu yang lahir setelahnya.," – Steve, Keturunan Kedua


-.-.-.-

--Light Us Studio, Jo Private Studio Room –

Saat ini Jo sedang berada di studio pribadinya sambil memegang kertas yang ia temukan beberapa tahun sebelumnya saat ia pertama kali mendapatkan 'tato' di lengannya. Kembali ia memikirkan tantang maksud dari semua kalimat itu.


"Darah dan Air? Apa maksudnya? Aku nanti beneran ikut perang atau berantem gitu?" gumamnya dalam hati.


"Pemimpin? Keturunan Pertama? Apa karena aku yang dilahirkan duluan? Tapi pemimpin, apa aku bisa?"



Tak lama kemudian, ia mendengar suara pintu terbuka seperti seseorang sedang memasukkan password untuk membukanya.


"Heh, awas kesambet lo!"


"Gak. Gue lagi mikir, nih"


"Banyak banget beban pikiran lo. Sini bagi ke gue, jangan dipendam sendiri. Stress ntar"


"Emang banyak beban gue. Tapi bantuin gue ya"


"Selama gue sanggup ya gue bantu, sini"


"Nih liat dan baca" Jo memberikan kertas yang ia pegang sebelumnya kepada Steve. Dan ya, ternyata yang masuk tadi emang Steve, dan dia tau password studionya Jo.


"Hmm... Keturunan Pertama, Pemimpin, Darah, Air. Kalau menurut gue sih mirip perang gitu. Keturunan pertama karena lo emang lahir duluan yang bakal dijadiin pemimpin buat saudara-saudara lo. Darah? Tiap peperangan pasti ada kan? Ya minimal lo nusuk orang lah. Atau lo tebas gitu kepalanya sampai putus. Air? Mungkin sebagai hal untuk membersihkan. Tapi yang ini belum bisa gue prediksi , belum ada bayangan apapun di kepala gue" ujar Steve panjang lebar.


"Kenapa harus ada darah juga sih? Emang gak bisa damai aja gitu? Males banget gue. Damai kan enak, gak ada keributan dan tenang lahir bathin. Gue pecinta damai loh"


"Dunia gak akan punya sejarah kalau gak ada perang walau hanya sekali, Jo. Ilmuwan pun juga pernah melukai dirinya sendiri atau gak sengaja terluka karena eksperimennya, ya itu sama aja kayak perang. Bedanya ilmuwan rata-rata berperang dengan diri sendiri agar yang ia ciptakan bisa membuat hidup orang banyak jadi lebih baik. Eh, tadi katanya lo pecinta damai? Yakin lo? Tiap ketemu Hailey kenapa ribut terus?"

TWILIGHT (Complete)Where stories live. Discover now