Rey baru sampai di dalam rumahnya, Rey menatap ruang tamu dimana ada dara sendiri sedang menonton sebuah film.
Rey menghampiri dara dan duduk di sampingnya.
"Sore sayang, mama mana? Kok gak kelihatan?"
Dara mengangkat bahu acuh, rey menghela nafas panjang.
"Masih marah?" Ujar rey menatap lekat dara, walaupun tatapan itu tidak di balas oleh dara.
Dara diam, mengacuhkam rey yang sedang bertanya Kepadanya.
"Kamu imut banget cih!" rey mencubit pelan kedua pipi dara.
"Apaan sih! Gak usah pegang-pegang. Hari ini aku mogok ngomong sama kamu!"
"Ih kok gitu sih, gamau ah! Aku gak bisa seharian kalau kamu cuekin!"
Saat rey hendak menyender di bahu dara, dara langsung bangkit dan berakhir rey yang terjungkal di atas sofa.
'Dara: Hallo ma?"
'Atha: Hallo dara, kamu masih di rumah tante maya?'
'Dara: Iyah ma, mama kapan pulang?'
'Atha: Ini mama udah di bandara!'
'Dara: ha! Beneran, asikkk! Tunggu dara ma, dara nyusul!'
'Atha: hem, hati-hati ya.'
Dara mematikan ponselnya dan kembali menatap horor rey.
"Aku mau pergi, pinjam mobil sini!"
"Eh mau kemana?"
"Gak perlu tau!"
"Harus dong, aku kan calon suami kamu."
"Bodo."
"Ikut!"
"Gak!"
"Ikut!"
"Enggak!"
"Yaudah, kunci mobil gak aku kasih!"
"Tap-"
"Aku ikut, atau kamu gak pergi!"
Dara memutar kedua bola matanya malas.
"Yaudah, bawa mobilnya."
Mereka keluar bersama. Lagi dan lagi drama antara keduanya terjadi lagi.
"Pindah ke depan sayang!"
"Gak!"
"Aku bukan supir kamu, pindah gih!"
"Gak!"
"Pindah atau aku yang bakal pindahin!"
"Aku tetap disini atau kamu gak boleh ikut!"
Sial! Mau tidak mau rey mengendarai mobilnya dengan dara yang berada di belakang.
YOU ARE READING
RAYMOND!
Teen Fiction"Gue gak butuh omongan lo! Gue perlu bukti, tunjukin kalau lo itu benar-benar sayang sama gue." ucap dara di sela-sela kegiatannya menghapus air mata rey. Kemudian dara menompang wajah rey dengan kedua tangannya. "Hey, ayoo! Buat gue jatuh cinta sa...