Chapter 25

51 19 10
                                    

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Rey duduk di atas ranjang milik dara. Ia menatap lurus pada dara yang duduk di atas sofa sambil memegang secarik kertas putih.

"Dari mana sih kamu?!" Rey membuka suara ketika dara fokus menatap lekat pada kertas itu.

Karena tidak ada jawaban yang di berikan dara, rey beranjak dari duduknya dan mendekati dara duduk tepat di samping kanan dara.

Rey mendengus ketika dara tidak juga menyadari keberadaannya. "Woi!" Rey merampas pelan kertas itu.

Dara langsung membelalakkan matanya saat kertas yang berada di tangannya hampir saja terkoyak. "Ck! Ganggu!"

"Kamu liatin apa sih!" rey membaca tulisan yang ada di dalam kertas itu. "Moza dan adit, ayu dan fadil, erwin dan wulan, reymond dan aldara, Dian dan aji, gery dan celin, stella dan Edward. ini maksudnya apa yang?" Rey menatap heran ke arah dara.

Dara memutar kedua bola matanya. "Makanya kalau gak tau gak usah rampas-rampas kayak gitu!"

Rey menyengir kemudian menata letak duduknya dan fokus ke arah dara, ia masih ingin minta penjelasan tentang kertas itu.

Dara mendengus. "Jadi kita disuruh sama buk nunung buat laporan tentang panjang dan lebar kolam berenang yang ada di kota ini. Nah, kalau kertas ini nama-nama kelompoknya. Kamu sama aku itu satu kelompok."

Rey mengangguk. "Kamu udah dapat lokasi kolam berenang nya?"

Dara menggeleng. Rey tampak berfikir sejenak. "Aku tau kolam yang gak ke pakai di kota ini! Mau kesana aja gak?"

Mata dara berbinar. "Seriusan lo- eh seriusan rey?" Dara melarat kata-katanya ketika rey menatap tajam dirinya.

"Ntah, udah badmood gue."

"Ih kok marah sih, aku kan belum terbiasa!"

"Hm."

"Oh mau nyuekin nih ceritanya? Its okey!" dara berjalan ke arah kasurnya.

Rey yang melihat itu langsung mengerjar dara cepat. "Is kamu! Gak peka!"

"Tadi nyuekin, gak usah dekat-dekat sana!"

"Gak bisaa! Aku gak ngomong sama kamu sedetik itu udah rindu pakek banget nget nget nget pokoknya."

Dara tertawa. "Makanya gak usah sok nyuekin aku! Jawab dulu ih betulan nih udah dapat kolam berenang nya?"

Rey mengangguk. "Besok kita kesana pulang sekolah."

Dara duduk di sisi ranjang. "Yaudah, tidur sana! Aku mau tidur!"

Rey tersenyum, namun senyumnya ini terlihat kesan jahil. "Ya terus? Kalau mau tidur ya tidur!"

"Yaudah buruan kamu keluar biar aku tidur!"

RAYMOND! Where stories live. Discover now