Chapter 16

78 33 12
                                    

Hayy guyss...

Banyak typo yang bertebaran jadi mohon maaf kalau kurang nyaman

Banyak typo yang bertebaran jadi mohon maaf kalau kurang nyaman

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

***

"Takutnya perasaan rey bertepuk sebelah tangan ma." ujar rey jujur.

Maya tersenyum. "Kamu udah ada perasaan sama dara nak?"

Rey mengangguk, dia merasa kehadiran dara membuat banyak perubahan pada dirinya.

"Kamu tau gak, kisah kamu sama dara itu sama persis kayak kisah mama sama ayah dulu. Awalnya ayah kamu itu susah banget di ajak berinteraksi sama lawan jenis, tiba-tiba tuhan mengirimkan mama pada ayah mu, awalnya memang asam. Sehari gak berantem sama ayah rasanya gak puas. Terus beberapa bulan kemudian perasaan mama sama ayah tambah besar, begitu juga dengan ayah. Wanita akan luluh jika di perlakukan sebagai ratu oleh rajanya. Mama yakin dara pasti bisa naruh perasaannya sama anak mama yang tampan dan perhatian ini." ujar maya menunjuk dada bidang rey, tepatnya tunjukan itu mengarah pada hati milik rey.

Rey tersentuh mendengar penjelasan sang mama. Dia langsung memeluk erat tubuh maya. "Makasih udah suport rey ma, mama memang cinta pertama rey. Rey sayang banyak banyak sama mama." ujar rey sambil terisak.

***

"ALDEEEEENNNNN!!!" teriak dara memenuhi ruang keluarganya.

"Apa?! Lo kok yang salah!"

"Gak mau tau gue, lo buat ulang ini!"

"Ogah, gue gak sengaja kok!"

"Gak mauuu tauu, pokoknya lo buat ulang!!"

"Kenapa teriak-teriak? Kalian gak tau udah malam?!" omel kenzo datang ke ruangan itu.

"Nih anak papa, ngeselin banget sih!"

"Kakak pa! Alden gak sengaja senggol tugas praktek kakak, eh malah teriak-teriak gak jelas. Tinggal di bagusin sikit aja juga."

"Kak, ngalah sama adek ya! Sini papa bagusi."

"Wleeee, papa bela gue."

"Awas ya lo besok!"

"Udah kak..dek, tidur gih sana ke atas. Biar papa bagusi praktek kakak. Udah malam nih." pinta kenzo lembut.

Mereka langsung naik ke dalam kamar masing-masing.

Dara merebahkan badannya di atas tempat tidur, pandangannya kini mengarah pada atap kamarnya. 'Gue gak yakin bisa naruh perasaan sama rey kalau dia tiap hari nyari ribut mulu, gue takut gak bisa nikah sama orang yang gak gue cintai.'

RAYMOND! Donde viven las historias. Descúbrelo ahora