Hayy guyss
Cerita ini murni dari pemikiran aku sendiri
Banyak typo yang bertebaran, jadi mohon maaf kalau gak nyaman...
Untuk meng-up kan chapter selanjutnya jangan lupa vote sebelum baca
***
Kringg.... Kringg... (suara bel istirahat).
"Untuk materi hari ini cukup sampai disini, jangan lupa tugas praktek yang ibuk suruh. See you next time everybody." mam elsa keluar dari kelas XI IPA³.
Dara meregangkan badan-badanya, merasa pegal akibat terlalu lama duduk di pelajaran bahasa inggris.
"Dar, kantin kuy." ujar celin sambil membereskan buku-buku pelajarannya. Dara mengangguk, kemudian keduanya berjalan ke arah kantin.
"Lo mau mesen apa cel?"
"Biasa gue, bakso sama es jeruk aja."
"Yaudah, lo cari meja. Gue mesen makanan." keduanya sama-sama menjalankan tugasnya.
"mang, beli bakso dua sama es jeruknya dua ya." Pesan dara ketika memasuki gerobak bakso.
"Oke neng."
"Nah." rey tiba-tiba datang dari belakang menyodorkan beberapa makanan pada dara.
"Eh, buat apaan." dara refleks memegang semua makanan yang di berikan rey.
"Udah lo pegang aja."
Seketika mata dara berbinar. "Buat gue? Aaa thanks rey. Gak usah repot-repot beliin gu-"
"Lo gue suruh megang doang. Bukan untuk lo." sahutnya memotong ucapan dara.
"Maksud lo?!"
"Dih, lo gak ingat sama perjanjian kemarin? Lo itu jadi TS gue selama sebulan penuh, dan mulut lo sendiri yang bilang setuju." ujar rey mengingatkan.
Dara mendengus kasar ketika mengingat perjanjiannya dengan rey.
"Trus gue mesen bakso gimana bawak nya?"
"Ya itu urusan lo, bukan urusan gue."
Dara memutar kedua bola matanya malas.
YOU ARE READING
RAYMOND!
Teen Fiction"Gue gak butuh omongan lo! Gue perlu bukti, tunjukin kalau lo itu benar-benar sayang sama gue." ucap dara di sela-sela kegiatannya menghapus air mata rey. Kemudian dara menompang wajah rey dengan kedua tangannya. "Hey, ayoo! Buat gue jatuh cinta sa...