chapter 21

46 22 18
                                    

Halloo guysss

Tandai typonya...

***

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


***

Dara masuk ke dalam kelas, suasana kelas lumayan sepi. Celin pun belum terlihat di bangku mejanya. Dara menghela nafas gusar.

'Baru aja mau seneng-seneng, udah banyak aja cobaan yang datang.'

Saat ingin mendaratkan bokong nya, tiba-tiba dara mendengar teriakan dari luar jendela

'Dara nanti pulang sekolah gue antar, tunggu di parkiran ya cantik.'  teriakan itu jelas berasal dari rey.

Kedua bola mata dara membulat. Arrghh rey, bisa-bisanya, beberapa orang di kelas memperhatikannya. Dara menenggelamkan wajahnya di kedua lipatan tangannya karena kelewat malu.

***

Suasana kantin lumayan ramai, mungkin hanya ada beberapa bangku kosong yang tersisa. Dara dan celin celingak-celinguk mencari bangku kosong untuk tempat mereka menyantap makanan di jam istirahat.

Sampai tak sengaja netra mata dara menemukan bangku kosong, dan sialnya di meja itu ada rey dan gery yang juga sedang menyantap makanan kantin dengan nikmat.

"Cel, lo mau gak kesana?" tunjuk dara ke arah meja rey dengan dagunya.

Celin melirik arah tunjuk dara. "Serah lo, tapi kalau mau ke kelas juga boleh."

Dara tampak menimbang-nimbang dan akhirnya memutuskan untuk makan di meja rey aja, soalnya kalau mereka makan di dalam kelas pemandangannya itu-itu aja, gak ada beda-bedanya.

"Gue gabung." tanpa menunggu jawaban dari rey, dara langsung duduk berhadapan dengan rey.

"Hem." rey hanya berdehem singkat.

"Kalian tau gak!" tanya celin memecahkan keheningan.

"Kayak mana mau tau goblok, orang elo belum kasih tau." jawab gery malas.

Celin menyengir kemudian melanjutkan ceritanya. "Hehe, makanya dengerin dulu. Katanya di kelas 11 IPS¹ ada anak baru cakeepp pakek buangett deh."

"Cewek atau cowok?" tanya gery penasaran.

"Cewek."

"Sipp, pas bangett lagi nyari janda lagi gue." ujar gery tanpa dosa, dan saat itu juga tabokan di kepalanya pun melayang.

"Giliran denger yang bening-bening aja lo, gas gas." ketus rey malas.

Rey mendengus. "Iri aja lo, masih mending gue, langsung satsetsatset, lah elo diam-diam menghanyutkan. Nih ya gue kasih tau, kalau lo suka sama orang itu langsung di utarakan, udah gak jamannya lagi cinta dalam diam."

Merasa tersindir rey lagi-lagi menggeplak gery dengan sendok baksonya.

"Anjir, lo kira gue masuk di zona teman? Gue juga kalau suka sama orang langsung satsetsatset." jelas rey mantap.

"Buktiin! Modal ngomong doang mah gak guna!"

"Sama siapa? Sama lo? Ogah! Gue masih normal."

"Yang bilang sama gue siapa dongok, noh orangnya di depan lo!"

'Uhukk, uhukk'

Dara sontak tersedak, ketika gery menunjuk dirinya.

"Nah kan, keselek bakso orangnya. Kode tu rey, kasiin minum kek." gery terbahak, ketika tatapan tajam dari rey mengarah padanya.

***

"Dara! Lo pulang sama gue gak?" tanya celin saat sudah di ambang pintu kelasnya.

"Gue bawa mobil."

"Lah, udah keluar rumah sakit?"

Dara mengangguk. "Kalau gitu gue duluan ya, papay."

Melihat celin meninggalkannya, dara pun juga turut keluar dari dalam kelasnya. Hanya ada beberapa siswa-siswi di sekolahnya, sudah pasti mereka pulang karena memang bel pulang berbunyi sekitar 10 menit yang lalu.

Dara berhenti di dekat parkiran sekolah, netra matanya menetap pada cewek dan cowok yang mungkin bisa di bilang bermesraan karena posisi mereka yang sepertinya sedang berpelukan.

'Shitt' maki dara dalam hati.

Entah mengapa cowok itu mirip sekali dengan rey dari belakang, dan tunggu! Siapa cewek yang tengah bersamanya?

Dara menetralkan emosinya, berusaha bersikap biasa saja ketika berjalan di hadapan mereka berdua.

"Ekhem! Permisi, bisa minggir gak! Gue mau ngambil mobil gue." ujar dara datar.

Rey tersentak, ketika dara berlalu begitu saja dari hadapannya. Kenapa dia?

Dara tersenyum sinis, rey sama sekali tidak menghiraukannya dan asik menatap lekat ke arah cewek yang bersamanya tadi.

"Urusan gue sama lo udah selesai, jadi gue harap lo menjauh dan jangan ikut campur sama masalah pribadi gue!" rey meninggalkan Natalie dan melajukan motornya setelah melihat mobil dara keluar gerbang.

Natalie berdecak. "Gue gak bakal berhenti REY!" sentaknya kesal.

Dara menatap lekat ke arah depan, dia masih memikirkan kejadian yang tak sengaja ia lihat tadi. 'Rey beneran sayang sama gue gak sih! Siapa cewek tadi? Atau jangan-jangan pacar rey?' Dara berargumen sendiri.

Ia menggelengkan kepalanya, berusaha menepis rasa yang tiba-tiba muncul ketika berdekatan dengan rey.

'Ayolah dara, lo sama dia itu cuma di jodohin. Sekali lagi gue tekankan CUMA DIJODOHIN!' monolog dara kesal.


Bersambung.....

Makin kesini makin sepi ya:(

RAYMOND! Where stories live. Discover now