Chapter 10

127 43 16
                                    

Hay guys...
Cerita ini murni dari pemikiran aku sendiri,

Banyak typo yang bertebaran jadi mohon di maafkan

Untuk membantu semangat 45 meng-up kan chapter berikutnya..

Jangan lupa vote dan komen ya..

Vote kalian sangat berarti untuk novel ini:)

Vote kalian sangat berarti untuk novel ini:)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

••••

Brak!!

"Astaga dara, pelan-pelan nutup pintu kamarnya." atha dan maya kaget. Setelah pulang dari luar tadi, sikap dara berubah. Kini ia sedang marah atas kejadian yang menimpanya tadi.

flashback on...

"Kak itu pasar malam ya?" Tanya angel menunjuk salah satu taman yang di padati banyak pengunjung.

"Iya, mau singgah?" angel mengangguk antusias, kemudian rey berbalik ke arah dara. "Lo mau singgah juga?" tanya nya kini pada dara.

Dara melirik arah jam tangannya, sekarang masih menunjukkan pukul tujuh malam. 'Sebentar aja gapapa kali ya, gue bosen di rumah.' batinnya.

"Terserah." akhirnya mereka memutuskan untuk singgah ke pasar malam itu sebentar.

Setelah memarkirkan mobil mereka, tiga sejoli itu berjalan di antara wahana-wahana yang memikat hati. Dara di buat kagum dengan suasana di pasar malam itu, jujur terakhir kali dara jalan-jalan ke pasar malam, hanya bersama orang tuanya di waktu usianya masih kecil. Mungkin sekitar sembilan tahun yang lalu.

"Kak, ayo naik komedi putar." ajak angel mencairkan suasana. Rey mengalihkan pandangannya pada komedi putar yang sangat tinggi itu.

"Bentar kakak bel-"

"Aku gak mau naik!" Dara memotong ucapan rey.

Rey menoleh ke arah dara. "kenapa? Lo takut?" tanyanya heran.

Dara menggelengkan kepalanya. "Gue mau main permainan yang lain aja."

"Nanti lo nyasar, terus hilang. Kalau mama nyalahin gue karena lo hilang kayak mana?" dumel rey panjang lebar.

"Lo tunggu di sini lah, gue bentaran doang kok, lagiankan waktu komedi putar bukan sebentar" ketus dara kesal, ia kira dara anak kecil apa! Takut hilang-takut hilang. Lagian dia udah kelas sebelas SMA, gak mungkin kan apa-apa harus di temenin.

RAYMOND! Where stories live. Discover now