21. uneasy feeling

658 35 55
                                    

Olaa guys! How's ur day?
I hope u enjoy with this story and like the characters in it.

Jangan lupa vote and comment supaya aku makin semangat updatenya!!

Please, follow this account. Also follow the instagram acc @iichaatrsa, @chaawattpad dan @ravegasgeng. Tiktok: @chammylily

Happy Reading 🤍🏳️

☆☆☆

Seharian ini Aksara telah berkutat pada berkas-berkas di atas meja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seharian ini Aksara telah berkutat pada berkas-berkas di atas meja. Memijit pangkal hidung guna meredakan rasa nyeri yang menyerang kepalanya.

Pintu ruangan terketuk, Aksara mengalihkan pandang pada Tom. Pria itu sedikit merunduk, memberi hormat. "Selamat sore, Tuan muda. Malam ini kita akan mengunjungi beberapa orang yang sudah diseleksi untuk dijual organ-organnya."

"Tuan besar bilang ini menjadi tanggung jawab Tuan muda sepenuhnya. Kami akan membantu jika diperlukan."

"Bukannya gue cuma ngecek keadaan mereka dan periksa kualitas organnya aja? Kenapa gue harus ikut campur buat bunuh mereka?!"

"Maaf, Tuan muda. Saya hanya menyampaikan perintah dari Tuan besar. Kalau begitu saya permisi," pamit Aksara.

Aksara menyambar benda pipih di atas meja. Menghubungi nomor pria yang menjadi pusat kegundahannya selama ini.

Panggilan terhubung, Romi membalas dengan santai seolah tak ada kejadian dari sebrang sana.

"Kenapa?" Tanpa basa-basi ia langsung melontarkan pertanyaan tegas. Mengerti maksud putranya, Romi menghela napas di ujung sana.

"Hanya untuk membuatmu lebih mahir lagi, anakku. Skill mu harus diasah mulai dari sekarang agar kamu menjadi penerus sempurna di bisnis ini."

"Penerus yang seperti apa? Seperti papa yang suka ingkar janji?"

"Jaga bicaramu, Aksara! Tidak perlu banyak protes. Waktumu masih panjang, selesaikan saja tugas-tugas itu lalu pulang."

Panggilan terputus. Aksara menggenggam ponsel kuat-kuat sampai uratnya timbul. Bisa dilihat sekesal apa dia saat ini.

"Brengsek!" umpat Aksara lirih.

☆☆☆

"Harusnya kamu gausah repot-repot, Gala," ujar Audrey dengan muka cemberut.

"Harusnya lo jangan ngeyel, Au," serang balik Sagala. "Padahal gue udah bilang kabarin kalo mau berangkat ke café eh lo malah jalan."

"Untung gue nemu di trotoar, gue kira tadi anak kucing mau gue pungut rupanya adek gue," ledek Sagala membuat Audrey memandangnya sebal. "Lain kali jangan bandel. Apa yang gue bilang dengerin."

AKSARAWhere stories live. Discover now