22- don't touch her!

598 39 58
                                    

Olaa guys! How's ur day?
I hope u enjoy with this story and like the characters in it.

Jangan lupa vote and comment supaya aku makin semangat updatenya!!

Please, follow this account. Also follow the instagram acc @iichaatrsa, @chaawattpad dan @ravegasgeng. Tiktok: @chammylily

⚠️️WARNING⚠️
Banyak adegan kekerasan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Kebijakan pembaca diharapkan🚫

Happy Reading 🤍🏳️

☆☆☆

"Ponselmu terus berdering sejak tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ponselmu terus berdering sejak tadi. Berhentilah dulu, sayang." Wanita berdress putih di atas paha itu turun dari pangkuan Romi.

Decakan kasar terdengar dari mulut Romi. Terpaksa pria itu meraih ponselnya dan melihat siapa yang sejak tadi meneleponnya.

Tom. Salah satu Bodyguard yang ia pilih untuk mengawasi Aksara selama di Paris. Mengapa dia menelepon sampai banyak panggilan tak terjawab begini?

"Ada apa?" tegur Romi duluan usai menerima panggilan.

"Maafkan saya, Tuan. Saya tidak bisa menjaga Tuan muda. Saat ini Tuan muda Aksara kabur dan kembali ke Indonesia tanpa sepengetahuan saya."

"APA? BAGAIMANA BISA?!" Romi sampai berdiri mendadak saking kagetnya. "Kau ini becus kerja tidak? Hanya menjaga bocah ingusan begitu saja tidak mampu!"

"Maafkan saya, Tuan."

"Saya tidak butuh maafmu. Cepat kembali dan cari dia sampai ketemu!"

"Baik, Tuan."

Sambungan terputus. Romi kembali duduk dengan perasaan marah. Wanita tadi segera menuangkan segelas air dan memberikannya pada pria itu.

"Astaga sayangku.. Minum lah dulu supaya kamu enakan." Romi menerimanya kemudian menatap sayu wanita simpanan tersayangnya itu. "Tenangkan dirimu lebih dulu sebelum bicara, sayang." Mengusap lengan kekar Romi lembut.

"Terima kasih, sayang. Kamu memang paling pengertian," ucap Romi mengambil tangan wanita itu dan menciumnya. "Biarkan aku melakukannya agar lebih baik."

Mengerti maksud Romi, senyum cantik tercipta di wajahnya lalu mengangguk pelan. "Baiklah. Tapi aku ke toilet sebentar, kamu tunggu di kasur saja."

Wanita itu berlari kecil ke toilet. Di dalam ia tersenyum miring memandang pantulan dirinya di cermin. "Sial. Kalau bukan karena uang, aku benar-benar tidak sudi!"

☆☆☆

"Lo kenapa, anjir? Muka lo kaya gelisah gitu." Sagala notice wajah panik Rakha. Walau tidak terlalu kentara tapi Sagala tau cowok itu tengah memikirkan sesuatu.

AKSARA [HIATUS SEMENTARA]Where stories live. Discover now