3- night and her

1.8K 63 13
                                    

Olaa guys! How's ur day?
I hope u enjoy with this story and like the characters in it.

Jangan lupa vote and comment supaya aku makin semangat updatenya!!

Please, follow this account. Also follow the instagram acc @iichaatrsa, @chaawattpad dan @ravegasgeng. Tiktok: @chammylily

⚠️WARNING⚠️
Terdapat adegan yang mungkin bisa memicu convulsions dan rasa tidak nyaman. Kebijakan pembaca diharapkan!

Happy Reading 🤍🏳️

☆☆☆

Aksara terpaksa menginjakkan kaki ke rumah yang sangat ia hindari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aksara terpaksa menginjakkan kaki ke rumah yang sangat ia hindari. Sudah lama sejak terakhir kali Aksara tak lagi datang ke tempat ini. Terhitung sudah tiga tahun lebih.

Selama ini Aksara tinggal di apartemen miliknya. Mengapa ia tak pulang? Memangnya untuk apa?

Tak ada siapapun yang mencarinya. Tak ada siapapun yang menyuruhnya pulang ataupun peduli padanya. Jadi untuk apa Aksara pulang?

Kali ini ia terpaksa. Itu semua karena disuruh Romi, ada hal penting yang ingin pria itu katakan padanya.

"Selamat sore tuan muda." Bodyguard papanya menyapa sambil menunduk hormat. "Tuan muda dipanggil Tuan besar untuk menghadap ke ruangannya."

"Hm."

Sebelum pergi ke ruangan Romi, Aksara naik ke kamarnya terlebih dahulu. Aksara menatap pantulan dirinya di depan mirror.

Setelah usai Aksara melepas baju menyisakan celana abu-abu miliknya tanpa mengenakan atasan sehelai benang pun.

Cukup lama ia berdiri di depan ruangan Romi. Menyiapkan diri untuk berhadapan dengan papanya.

Dirasa cukup Aksara pun masuk ke dalam ruangan. Ia duduk di depan meja. "Nedir?" tanya Aksara.

Romi memutar kursinya. "Perbuatanmu memalukan!"

Aksara tak melawan. Ia sadar akan hal itu.

"Ini baru hari pertama. Sudah ada dua masalah yang kamu lakukan. Saya membiarkannya karena saya pikir kamu hanya bermain-main."

"Semakin lama kamu jadi semakin manja dan menganggap semuanya lelucon. BUKA MATAMU! Kamu sudah kelas dua belas. Dewasalah!"

"Harusnya kamu sudah bisa belajar bagaimana cara mengurus perusahaan. Kamu itu penerus Hansel Corporation satu-satunya. Seharusnya kamu bisa belajar!"

"Beni affet."

"Saya rasa kamu sudah siap."

Romi membuka laci paling bawah mejanya. Mengambil senjata yang biasa dia gunakan untuk menghukum Aksara macam beberapa tahun silam.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang