23- not sane!

684 45 65
                                    

Olaa guys! How's ur day?
I hope u enjoy with this story and like the characters in it.

Jangan lupa vote and comment supaya aku makin semangat updatenya!!

Please, follow this account. Also follow the instagram acc @iichaatrsa, @chaawattpad dan @ravegasgeng. Tiktok: @chammylily

Happy Reading 🤍🏳️

☆☆☆

Tiga hari berlalu

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Tiga hari berlalu. Keadaan kembali normal. Sekarang Audrey sudah bisa ke sekolah macam biasa dan bertemu ketiga temannya yang sejak kemarin mengirimkan banyak pesan.

Begitu memasuki kelas, Audrey langsung mendapat banyak perhatian. Bukan hanya karena dia baru masuk sekolah melainkan ...

"AUDREY!!! Lo cantik banget deh bismillah abang lo dong!!"

"Au, lo butuh apa? Lo udah fine kan? Mau sesuatu gak? Gue beliin deh tapi gue sama abang lo ya!!"

Dia tak mengerti apa maksud teman-teman sekelasnya ini. Mereka yang tidak pernah berinteraksi dengan Audrey kini bersikap sangat manis dan excited.

Yuna menendang penghapus hingga tak sengaja mengenai lengan salah satu cewek berseragam ketat yang memegang tangan Audrey.

"ADUH!! APA-APAAN SIH LO CEWEK ANEH?!" emosinya pada Yuna.

Satu alis Yuna naik satu. "Kenapa? Sakit ya? Jauh-jauh lo. Audrey baru sembuh jangan dibuat sakit lagi. Semprot disinfektan dulu sana, badan lo banyak virus!"

"LO!?" Tangan kurusnya naik hendak menampar Yuna. Cewek itu menantang dengan kedua tangan terlipat di bawah dada. "Awas ya lo!"

Pemergian mereka mengalihkan perhatian Yuna pada Audrey. "Lo udah sembuh?"

"Iya, Yuna.. Eh iya aku—" Belum sempat Audrey menyelesaikan ucapannya, Yuna melangkah lebih dulu seakan tak tertarik.

Memandang sepatunya lesu. Yuna pasti marah karena ia tidak memberikan penjelasan apapun. Audrey juga mengabaikan pesan cewek itu.

Audrey melihat Yuna menenggelamkan kepalanya di lipatan tangan seperti tidak ingin bersitatap dengannya. Audrey mengerti. Ini konsekuensinya kalau mengabaikan Yuna.

"Au, kemarin lo gak ikut ulangan, kan? Ini gue ada catat soal yang kemarin masuk. Lo pelajarin aja siapa tau soalnya sama," kata Chantika, memberikan selembar kertas pada Audrey.

Menerimanya sambil tersenyum, Audrey tak lupa mengucapkan terima kasih. Ia mengeluarkan buku dan siap mempelajari materi.

"Aduh ... Tapi tiga hari ini aku kan gak masuk. Gimana bisa tau pelajaran terakhir Bu Isma?"

Di tengah kebingungan itu, sebuah buku mendarat di dekat tangannya. Saat Audrey menoleh Yuna sudah kembali menyamankan posisinya.

Senyum Audrey terpancar. Meskipun ngambek dan cuek, Yuna sebetulnya sosok yang sangat perhatian. Terutama pada Audrey.

AKSARA [HIATUS SEMENTARA]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz