9- shelter

1K 52 15
                                    

Olaa guys! How's ur day?
I hope u enjoy with this story and like the characters in it.

Jangan lupa vote and comment supaya aku makin semangat updatenya!!

Please, follow this account. Also follow the instagram acc @iichaatrsa, @chaawattpad dan @ravegasgeng. Tiktok: @chammylily

Happy Reading 🤍🏳️

☆☆☆

SEJAK tadi Aksara sibuk memandangi gadis berambut kuncir kuda yang tengah membereskan buku-buku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEJAK tadi Aksara sibuk memandangi gadis berambut kuncir kuda yang tengah membereskan buku-buku. Gerakannya teramat buru-buru sampai menjatuhkan beberapa buku yang sudah dia susun.

Senyum miring tercetak di bibir Aksara. Ia sangat menikmati pemandangan tersebut. Menonton kebodohan Audrey semenyenangkan ini rupanya.

"Do you like her?" Sebuah suara berat di belakangnya mengagetkan Aksara. Langsung menutup laptop dan memperbaiki posisi duduk menjadi tegak sembari berdeham.

"Sejak kapan?" Sakha menaikkan satu alisnya. Dia melirik ke belakang lalu mundur dan duduk di sofa. "Sejak lama," balas Sakha.

"Jadi?"

Aksara mendengus sebal. "Ngga."

Membayangkan harus berlama-lama sama Audrey saja membuatnya nyaris kehilangan akal. Tentu suka sama Audrey adalah hal mustahil baginya.

"Ngapain lo?" tanya Aksara ketus. Ia masih kesal karena tudingan Sakha tadi.

Dia pikir selera Aksara begitu rendahan sampai harus suka sama gadis remeh seperti Audrey? HAHA. Yang benar saja!

Mentang-mentang Aksara tak pernah memperlihatkan rasa suka atau notice tentang perempuan, bukan berarti Aksara akan menyukai cewek macam Audrey. Jelas itu tidak mungkin terjadi.

"Ngeliatin lo," balas Sakha dengan muka datar tanpa dosa.

Decakan kecil keluar dari mulut Aksara kala matanya menatap Sakha yang seolah menantang lewat wajah tak berekspresi itu. Ia bangkit lalu pura-pura menyibukkan diri dengan membaca beberapa berkas yang ada di rak.

Sesekali matanya melirik Sakha yang tidak mengalihkan pandang darinya. Kedua tangan cowok itu terlipat dengan kaki menyilang. Percayalah! Tingkah Sakha saat ini lebih mengesalkan daripada tidak nyambung saat diajak bicara.

Mendadak cowok berambut modern mullet itu berdiri lalu berjalan mendekatinya. Aksara tau tapi dia pura-pura tidak tau.

Sratt! Buku yang Aksara pegang Sakha balik menjadi posisi yang benar. "Gue pikir lo sibuk sampai ga notice kalo buku lo kebalik."

"Ternyata engga," lanjut Sakha malah membuat Aksara bingung. Sakha memutar bola matanya malas dan memutuskan pergi.

Sembari berjalan santai dengan kedua tangan masuk ke dalam saku celana Sakha berucap, "Salting lo keliatan."

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang