18- fadlan?

905 45 52
                                    

Olaa guys! How's ur day?
I hope u enjoy with this story and like the characters in it.

Jangan lupa vote and comment supaya aku makin semangat updatenya!!

Please, follow this account. Also follow the instagram acc @iichaatrsa, @chaawattpad dan @ravegasgeng. Tiktok: @chammylily

Happy Reading 🤍🏳️

☆☆☆

"Ini jaket lo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ini jaket lo." Aksara menerima jaket parasut abu-abu yang dilemparkan Rakha. Cowok itu duduk tak jauh dari tempatnya membereskan barang-barang. "Gue juga udah anterin Audrey pulang."

"Hm."

"Makasih kek apa kek," dengus Rakha. Namun tak digubris. Dia sibuk pada urusannya sendiri. "Lo mau kemana sih? Kayanya penting banget sampai bawa banyak barang gitu."

"Bukan urusan lo," balas Aksara.

"Nyenyenye, kesel banget gue sama tuh kalimat. Gak ada yang lain apa?"

Aksara diam sejenak, berpikir. "Gausah ikut campur." Lalu kembali memasukkan beberapa perlengkapan ke ranselnya.

Hembusan napas kasar keluar dari mulut Rakha. Cowok itu malas bertanya lagi. Hanya memperhatikan Aksara yang masih mondar-mandir mengemas barang entah akan pergi kemana dan berapa lama?

Usai berkemas Aksara menggendong ransel hitam ke pundak kemudian mendekati Rakha membuat cowok itu berdiri menyejajarkan tinggi mereka.

"Mungkin gue lama. Selama gue gak ada gue titip Audrey sama lo semua," ujar Aksara serius. Sialnya Rakha malah menanggapinya dengan muka menyebalkan.

"Cieee!! Perhatian banget ciiii!! Takut banget babe-nya kenapa-napa." Menepuk pelan lengan kanan Aksara. "Santai aja! Tanpa lo suruh pasti kita jagain."

"Hm." Menyambar kunci motornya di atas meja. Bersamaan dengan Rakha yang mengekorinya.

"Ekhemm ... Jadi udah ada perasaan nih ceritanya?" Memasang muka pura-pura bodoh.

"Gue males ngurusin kalo dia kabur."

"Ah yang benerr?!!"

PLAK!!

Aksara menggeplaknya cukup keras sampai kepala Rakha maju. Untung Rakha dapat menyeimbangkan tubuhnya, kalau tidak mungkin ia sudah tersungkur mencium lantai.

"Ngomong lagi gue cium," tukas Aksara berlalu meninggalkan Rakha yang terdiam kaku.

Bukan karena geplakan tiba-tiba itu. Namun kalimat menyeramkan yang Aksara lontarkan.

"IHHH!!! YANG BENER AJA LO, BOS!!" pekik Rakha bergidik geli membayangkannya.

Orang gila!

☆☆☆

AKSARAWhere stories live. Discover now