17. Kebaikan menimbulkan hikmah

Start from the beginning
                                    

" Coba Abang cek dulu " Aslan membuka bajunya dan bertapa terkejut nya Aslan " astagfirullah . Dia kena tembakan dek . Cepat ambil peralatan Abang di kamar !" Perintah Aslan .

Aslan merupakan mahasiswa kedokteran makanya dia sedikit tahu tentang luka tembak yang dialami Rafan .

" Ini Abang " Lisa menyerahkan alat ke pada Aslan .

Aslan mengeluarkan peluru di dalam perut Rafan . Walaupun Aslan belum lulus kuliah tapi kepandaiannya dalam bedah tidak bisa di ragukan lagi.

Lima menit akhirnya peluru di dalam perut Rafan bisa di keluarkan . Perlahan Aslan menjahit dan memberi perban . " Alhamdulillah . Kelar juga. Untung adek bawanya cepet " . Aslan berdiri dari duduknya .

" Abang gimana keadaannya ? " Cemas Lisa karna Rafan belum sadar juga.

Aslan melihat wajah Lisa yang khawatir " kamu suka ya, sama dia?" Tanya Aslan penasaran .

Seketika wajah Lisa memerah "En-nggak . Apaan sih ,bang . kok ngomong kayak gitu sih? Lisa khawatir karna dia putra kyai tempat Lisa mondok !" Terang Lisa mengelak.

Aslan memicingkan matanya " beneran kamu nggak suka sama dia ?"

" Abang--

" Eung ! " Terdengar suara erangan dari mulut Rafan .

Aslan langsung mengecek suhu tubuh Rafan " panas banget. Adek cepat ambilin kompres buat nurunin panasnya !" Perintah Aslan kepada Lisa .

" Baik bang " Lisa bejalan cepat menuju ke dapur untuk mengambil yang di perintah Aslan.

Sudah apa yang di perlukan , Lisa langsung menuju ke atas dan memberikan kepada Aslan.
" Ini Abang air kompresan nya " Lisa menyodorkan ke arah Aslan .

Setelah mengompres Rafan ,Aslan beranjak dari duduknya . " Dek , Abang mau keluar dulu . Sewaktu - waktu dia menggigil lagi , di kompres ya !" Tutur Aslan .

" Iya bang." Jawab Lisa

Kepergian Aslan . Lisa mengamati Rafan yang tertidur di atas kasurnya . " Jadi Lisa tidur di mana dong ?" Lisa berfikir sejenak" Lisa tidur di sofa aja takutnya dia bangun " .

Lisa beranjak dari duduknya tiba-tiba sebuah tangan kekar menahan tangan Lisa " eh !" . Kaget Lisa .

" Jangan tinggalin saya ! " Ucap Rafan yang masih menutup mata .

Anda berdosa banget !

" Ya Allah . Apa Lisa dosa ya ? Kalau di tinggal kasihan . Tapi kalau di sini Lisa takut dosa ." Gumam Lisa yang masih di genggam oleh Rafan .

Lisa berusaha melepaskan tangan Rafan dari tangannya . Tapi bukanya terlepas genggaman semakin erat.
" Ini Gus galak sadar nyebelin . Tidur pun juga nyebelin " . Lisa pasrah " serah deh ! Lisa ngantuk " perlahan Lisa tidur di samping kasur dengan tangan masih digenggam Rafan.
.

.

.

Sinar matahari menyusup ke dalam gorden putih . Membuat sang empu perlahan membuka mata . Di lihatnya kamar yang bernuansa putih dengan banyak jejeran buku yang tertata rapi.

Cowok bermata elang tersebut duduk bersila diri di atas kasur berbalut spray putih " shhtt" ringisan keluar dari mulutnya di perhatikan luka yang telah di balut perban.

" Gue di mana ?" Gumamnya

Ceklek

Sura pintu terbuka menampakkan seorang wanita sambil membawa makanan di nampan ." Gus Rafan udah bangun ?" Tanya Lisa.

Lisa sejak tadi bangun dan langsung menuju keluar untuk menyiapkan makanan. " Lisa bawain makanan buat Gus Rafan ." Lisa menyimpan makanan di atas nakas samping tempat tidur.

Tidak ada jawaban dari sang empu . Lisa memberanikan diri untuk bertanya, "emm. Gus Rafan kok bisa tertembak ?" Gugup Lisa .

" Kamu Lisa kan ?" Tanya Rafan .

Lisa tanya apa di jawab apa ?

" Iy-ya Gus "

" Kamu yang menyelamatkan saya?"

"Iy-ya Gus."

"Saya akan nikahi kamu," ucap Rafan santai tapi serius dengan tatapan mengarah pada Lisa.

Deg

Seperti petir yang menyambar di pagi bolong .


Bersambung

ANYEONG SEMUA PARA READERS KU TERCINTA 🤗😘

MAAF YA BARU UP. SOALNYA LAGI SIBUK KERJA 🙏😁

SEMOGA PART KALI INI MENGHIBUR KALIAN .

JANGAN LUPA VOTE+ KOMEN SEBANYAK BANYAKNYA BIAR ANI SEMANGAT UPDATE NYA .

SEE YOU TOMORROW 👋😽







PESONA GUS  ( SUDAH TERBIT)Where stories live. Discover now