32 - Yoshi

316 70 15
                                    

BRUGH– Sebuah mobil Jeep menabrak mobil Jaehyuk dari samping kanan saat mobilnya melewati perempatan. 

Hantaman tersebut mengakibatkan mobil Jaehyuk berputar sebanyak dua kali sampai akhirnya menabrak pembatas jalan. Untung saja mobil Jaehyuk tidak sampai terbalik.

"Arrghh!"

Semua orang yang ada di dalam mobil merintih kesakitan. Untung saja Asahi dan lainnya menggunakan sabuk pengaman. Namun kepala mereka terasa pening saat mobil menabrak pembatas jalan. 

"Jaehyuk."

"Gue gapapa, kak. Tapi tengkuk gue sakit banget," balas Jaehyuk sembari memegangi tengkuknya.

"Asahi, Ryujin, Soojin, kalian baik-baik aja? Ada yang luka, gak?"

"Gak ada, kak Yoshi," balas Asahi sembari mengatur deru nafasnya yang tak beraturan.

"Ryu."

Soojin mulai menangis, dia tidak bisa menahannya lagi. Rasa sakit pada tubuhnya bertambah dua kali lipat.

"Sabar ya, gue selalu di sini," ucap Ryujin sembari memeluk Soojin kembali, sebelumnya sempat terlepas saat mobil berputar-putar.

"Mereka dateng, kak!" seru Asahi sembari menunjuk beberapa orang yang berjalan menghampiri.

TOK TOK TOK – salah satu dari beberapa orang itu mengetuk kaca jendela mobil, tepat berada di samping Yoshi.

"Jangan dibuka, kak!" seru Ryujin.

"Turun!"

Selain mengetuk kaca mobil, orang itu memerintah Yoshi untuk keluar dari mobil. Namun baik Yoshi maupun yang lainnya hanya diam, tidak ada yang turun dari mobil.

"Turun atau kalian semua mati!" ancam orang itu lagi sembari mengetuk kaca mobil berkali-kali.

"Kayaknya gue harus turun."

"Jangan, kak Yoshi!" sanggah Ryujin cepat.

"Bahaya, kak," lanjut Jaehyuk.

"Kalau gue gak turun, mereka bakalan tetep maksa. Gue gak mau mereka sampai ngerusak mobil, satu-satunya kendaraan yang bisa kita pakai buat kabur ya mobil lo, Jae."

"Tapi kalau lo turun, itu lebih bahaya lagi, kak."

"Gapapa, Asahi. Gue akan berusaha bernegosiasi sama mereka."

"Bukan negoisasi tapi cari mati, kak!"

"Enggak, Ryu. Kita kan gak ada masalah sama mereka, gue janji bakalan balik secepatnya."

"Orang-orang yang di Telaga juga gak ada urusan sema mereka, kak. Tapi mereka tetep dibantai juga."

"Kita gak tau apa mereka pelaku yang sama atau bukan. Tapi Asahi, dengan atau tanpa izin lo, bahkan kalian sekalipun, gue harus turun."

Tidak ada tanggapan dari siapapun. Asahi dan lainnya mulai panik dan cemas. Mana bisa mereka membiarkan Yoshi turun dan menghampiri orang-orang yang telah menabrak mereka.

"Gue anggap iya. Oke dengerin gue, Jaehyuk!"

Yoshi menatap Jaehyuk serius lalu melanjutkan. "Setelah gue turun dari mobil, lo harus kunci mobil secepatnya. Jangan nunggu gue balik, mengerti?"

Tidak ada balasan, Jaehyuk lebih memilih diam. Apa Yoshi sudah gila? Jaehyuk tidak bisa melakukannya.

"Jaehyuk!" Yoshi berkata dengan nada lebih tinggi dari sebelumnya.

"Gue bakal kasih lo aba-aba, saat itu juga lo harus siap cabut. Gue masuk mobil secepat yang gue bisa."

"Gue gak bisa, kak Yoshi."

My Dearest Twin - Asahi RyujinWhere stories live. Discover now