10 - Sama-sama saling perhatian

569 112 42
                                    

Di perjalanan pulang, Yoshi sempat menghentikan laju motor yang ia bawa saat berpapasan dengan seorang laki-laki pengendara motor yang ia kenali. Pengendara motor itu tidak sendirian melainkan bersama seorang perempuan.

Yoshi turun dari motor, begitupula laki-laki dan perempuan itu. Tak lama, Asahi dan Ryujin juga menyusul.

"Yosh, habis dari mana?"

"Dari curug, Chan."

"Oh pantes, rambut kamu masih basah tuh."

"Iya nih, lo sendiri habis dari mana?"

"Habis dari kota nganter Kazuha, ada yang harus dibeli."

"Iya kak Yoshi, ini nih yang aku beli," ucap kazuha sembari memperlihatkan dua kresek dan satu paper bag yang ia tenteng.

"Banyak juga ya," Kazuha hanya menganggukkan kepala untuk membalas perkataan Yoshi.

"Hai kak Asahi," sapa Kazuha sembari tersenyum kearah Asahi.

"Hai," balas Asahi sembari tersenyum membalas sapan Kazuha.

Ryujin yang memperhatikan Kazuha sedari tadi, ia memalingkan wajahnya sembari memutar bola matanya malas.

"Habis berenang ya, kak?" tanya Kazuha.

"Ya menurut lo? Kan tadi kak Yoshi udah bilang habis dari curug," gerutu Ryujin dalam hatinya.

"Iya, ternyata bagus juga tempatnya."

"Jelas dong kak, kak Asahi suka? Um, maksudku, kak Asahi suka sama curugnya?"

"Iya," balas Asahi sembari menganggukkan kepalanya.

"Idih mulai deh senyum-senyum terus," gerutu Ryujin masih dalam hatinya.

"Oh iya hampir lupa. As, Ryu, ini temen gue namanya Haechan. Dia anaknya bapak wakil bupati kabupaten sini, dia juga sepupunya Kazuha. Chan, ini Asahi sama Ryujin, mereka saudara gue," jelas Yoshi memperkenalkan Asahi dan Ryujin, begitu sebaliknya.

"Asahi."

"Haechan."

"Ryujin."

"Haechan. Ryujin, nama yang cantik."

"Makasih kak," balas Ryujin sembari tersenyum tipis.

"Oh jadi mereka saudara yang pernah kamu ceritain itu, Yosh?" tanya Haechan dan Yoshi menganggukkan kepalanya.

"Kapan-kapan kita main bareng, mumpung aku masih di sini. Gimana, Ryujin?"

"Um iya," balas Ryujin dengan tersenyum kikuk.

"Mau langsung pulang, kak Asahi? Mampir dulu atuh ke rumahku," ajak Kazuha.

"Enggak!" balas Ryujin cepat.

Perkataan Ryujin dengan nada sedikit tinggi itu membuat semua orang yang ada di sana langsung menoleh ke arahnya.

"Enggak bisa, kita gak bisa mampir ke rumah lo. Lagian bentar lagi mau magrib, kan?"

"Ah i-iya sih kak Ryujin, ya udah besok-besok lagi ya kak. Oh iya, sekarang lagi musim panen buah stroberi loh. Biasanya aku bikin selai, aku bisa buatin untuk kak Asahi. Um, maksudnya buat kak Yoshi sama kak Ryujin juga."

Ryujin tersenyum miring, "Sorry Kazuha, Asahi gak suka stroberi tuh."

"Oh kak Asahi gak suka stroberi. Um, kalau buah anggur? Lagi musim juga."

"Sorry to say for twice, om Woozi punya kebun keduanya. Malahan kebun itu dibikin khusus buat gue sama Asahi. So, gak usah repot-repot."

"Tapi kak Ryujin, kebun punya ayahku terkenal paling enak hasil panennya. Aku cuma pengen ngasih aja kok."

My Dearest Twin - Asahi RyujinHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin