09 - Bila bersama lebih bahagia

583 109 39
                                    

Sesuai rencana sebelumnya, Siang ini Yoshi bersama Asahi dan Ryujin sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat. Mereka bertiga berangkat menggunakan motor roda tiga dengan dikendarai oleh Yoshi.

Di sepanjang perjalanan, setiap bertemu dengan warga desa mereka akan saling bertutur sapa. Tak jarang pula ada yang mengajak Yoshi berbincang, hal itu karena Yoshi sudah cukup akrab dengan warga desa.

"Kak, sebenarnya kita mau kemana sih?" tanya Ryujin.

"Curug," balas Yoshi.

"Ha?"

"Orang sini bilangnya gitu, curug itu air terjun."

"Kita mau ngapain di sana, kak?"

"Ngintip orang mandi," celetuk Asahi asal.

Yoshi yang mendengar itu terkekeh sembari menggelengkan kepalanya, sedangkan Ryujin menatap Asahi dengan tatapan dingin.

"Apa liat-liat?" tanya Asahi sinis.

"Gue yakin kalian bakalan betah di sana."

"Hei, kalian masih dengerin gue, kan?" lanjut Yoshi namun tidak ada tanggapan.

Ya, Ryujin masih menatap dingin Asahi dan sang kakak membalasnya dengan tatapan sinis. Tak lama, barulah Asahi memalingkan pandangannya dan menatap lurus ke depan.

"Mulut orang ini emang gak pernah lulus sekolah," gerutu Ryujin dalam hatinya.

Beberapa menit kemudian, mereka bertiga sampai di tempat. Lebih tepatnya sebuah hutan yang menjadi jalan satu-satunya menuju curug.

"Motornya dibiarin di sini?" tanya Asahi dan Yoshi menganggukkan kepalanya.

"Udah biasa kok, soalnya jalan yang bisa dilalui itu jalan setapak jadi gak bisa bawa motor."

"Jauh gak, kak?"

"Enggak kok Ryu, ayo!"

Yoshi berjalan lebih dulu lalu disusul oleh Asahi dan Ryujin di belakangnya. Awalnya jalan setapak menuju curug masih terlihat normal namun lama kelamaan menjadi lebih sempit dan hanya disa dilalui oleh satu atau dua orang saja.

"Kalian gak usah takut, ini hutan lindung kok. Para penduduk juga sering nyari kayu atau yang lainnya di sini."

"Tapi kak, kok serem ya?" tanya Ryujin sembari memperhatikan sekitar.

"Namanya juga hutan, Ryu. Setelah sampai curug, lo gak akan pernah nyesel deh. Percaya sama gue," balas Yoshi.

Setelah melalui jalan sempit, kini mereka melewati jalan setapak yang lebih lebar. Namun di sepanjang jalan tentu disuguhi berbagai macam pepohonan tinggi besar dan rindang.

"Hati-hati licin!" Yoshi membantu Ryujin saat menaiki bebatuan.

Ya, saat ini mereka harus melewati jalan yang menanjak dengan menaiki bebatuan yang cukup besar namun sedikit basah dikarenakan air hujan dan beberapa bebatuan terlihat berlumut.

"Wah, keren banget."

Ryujin terkagum-kagum saat melihat pemandangan yang disuguhkan di depan matanya. Benar kata Yoshi, curug ini sangatlah indah.

Bukan hanya Ryujin yang terkagum-kagum, Asahi pun begitu. Dari banyaknya tempat wisata yang pernah dikunjunginya, curug ini terlihat sangat luar biasa. Suasananya yang menenangkan, menyejukkan dan memanjakan mata siapapun yang melihatnya.

"Gimana, guys?"

"Keren kak, beneran bagus banget. Bakalan bikin seger nih kalau renang di sini."

"Emang itu tujuan gue ajak kalian ke sini."

"Maksudnya?"

Yoshi mulai melepas celana jins dan kemeja yang ia pakai, sehingga kini ia hanya menggunakan kolor pendek selutut dan kaos singlet polos.

My Dearest Twin - Asahi RyujinWhere stories live. Discover now