Stay here

175 25 0
                                    

Rafa bersandar di ranjangnya. Rasa sakit mulai menjalari dirinya. Peluh mulai berjatuhan di pelipis nya. Rafa memicingkan matanya menahan sakit.

Kai yg melihat nya segera mengambil tisu lalu mengelap keringat kakaknya. "Kak.." Panggil Kai lembut.

Rafa mengernyit kesakitan. Ia merasakan mual lagi. "Kai tolong ambil baskom.. Kakak mau muntah.."

Kai segera mengambil baskom di bawah ranjang Rafa. Ia meletakkan didepan Rafa dan dengan segera Rafa mengeluarkan apa yg dimakan tadi. Kai mengelus elus punggung Rafa.

"Hwuaakh.."

Setelah semuanya keluar. Rafa menegakkan badannya kembali. "Udah, dek.."

Kai meletakkan kembali baskom yg berisi muntahan Rafa. Kai juga mengambil tisu lalu mengelap bibir pucat kakaknya. "Kak yg sabar ya.." Ucap kai lemah.

Rafa mengangguk mengiyakan.

Lalu Kai mengambil air putih dan membantu Rafa minum. "Kakak mau minum obat?"

Rafa mengangguk lagi. Badannya tak bertenaga dan lemah.

Kai mengambil obat yg diberikan raysa dan memberikan ke Rafa. Rafa menerimanya lalu meminumnya dengan seteguk air. Setelah itu, ia menghela nafas lelah. "Makasih dek.."

"Hmm.. Iya kakak.. Kakak mau peluk adek sebentar nggak.. "

Rafa mengangguk mengiyakan. Kai berpindah duduk di tepi ranjang Rafa. Dan Kai memeluk tubuh lemah kakaknya. Rafa bahkan tak kuat membalas pelukan Kai.

"Kakak, kalo denger kata Kai anggukan kepala kakak ya.." Ucap Kai.

Rafa mengangguk, yg dimana kepala Rafa ada di bahu Kai.

"Kakak sakit banget, ya?"

Rafa mengangguk mengiyakan. Tak terasa air mata nya menetes menahan sakit.

"Kak, kalo kakak sedang merasakan sakit.. Kakak genggam aja tangan Kai sekuat kakak biar kai bisa merasakan apa yg kakak rasakan, hmm.. " Ucap Kai sendu. Ia mendekap erat tubuh Rafa menumpahkan semua rasa yg ia pendam.

Rafa dengan sekuat tenaga membalas pelukan Kai. "Adek, kakak lelah.."

Kai membantu Rafa merebahkan diri. Mereka saling bertatapan dan lagi air mata Kai jatuh. Kai segera mengambil tangan kiri Rafa. "Genggam aja tangan Kai kalau kakak kesakitan.. Kai akan tetap disini.."

Rafa mengangguk dan menggenggam tangan Kai. "Adek, kakak istirahat sebentar ya.." Ucap Rafa.

Seperti dua hari ini, setiap Rafa mau tidur Kai mencium pipi Rafa. "Adek sayang kakak.." Ucap Kai dengan suara bergetar.

Perlahan mata lelah Rafa tertutup. Kai mengelus elus dahi Rafa agar Rafa tak kesakitan lagi.

"Kriieet.." Pintu terbuka dan masuklah Reina beserta anak anaknya.

Reina segera menghampiri Kai dan Rafa.
Begitu juga dengan ketiga saudaranya.
"Kak Rafa tidur dek?" Tanya Reina.

Kai mengangguk, ia masih menatap wajah kakak nya.

Surya yg melihat Kai yg menangis. "Adek.. Jangan nangis lagi, hmm.."

"Rafa baru kemo tadi Kai?" Tanya Rafi.

"Iya, kak.. Kenapa lama banget sih kemo nya?" Tanya Kai dengan polosnya. Tangannya masih di genggam oleh Rafa.

Juna dan surya tersenyum sedih. "Iya, itu prosedurnya dek.."

Kai malah sesegukan. Reina segera menyentuh bahu Kai yg membuat kai menatap bundanya. " Cintanya bunda... Bernafas dengan baik... Hirup... Hembuskan.. Hirup... Hembuskan.." Aba aba Reina yg menatap wajah anaknya memerah.

WISHLIST || Beomgyu ✔️  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang