Lelah

204 26 0
                                    

Hari semakin sore. Waktu berkumpul untuk para penjenguk tinggal sebentar lagi. Yg artinya Rafa hanya akan ditemani oleh Juna ataupun Surya karena mereka berdua yg paling dewasa. Rafa sedari tadi hanya mengobrol ringan dengan Kai mengenai banyak hal. Dan Kai lah yg banyak bercerita tentang masa masa kecilnya. Rafa selalu memperhatikan dengan seksama ketika Kai bercerita, ia seperti melihat sendiri bagaimana perkembangan Kai waktu kecil walau ia tidak ada di sampingnya.

"Krieett.."

Pintu kamar terbuka, dan datanglah seorang perawat yg membawa food tray untuk Rafa. "Ini makanannya mas.. Harap dihabiskan secepatnya ya.." Ucap perawat itu lalu rafi mengambil nya dari tangan perawat itu.

"Terimakasih" Jawab rafi singkat.

Perawat itu tersenyum lalu keluar lagi.

Rafi mendekati ranjang Rafa. "Fa, makan lagi yuk.." Ajak Rafi.

Rafa menggeleng lemah. "Bentar lagi aja, fa.. Gua lagi nggak selera.."

Kai segera menoleh ke rafa, ia menatap prihatin kakaknya itu. "Kak, ayolah dimakan.. Katanya kakak mau cepat sembuh?"

Rafa melihat adek bontotnya itu dan tersenyum sendu. "Seandainya kamu tahu, dek.. Betapa kecilnya peluang kakak sembuh" Ucapnya dalam hati. Rafa menaruh tangannya ke kepala Kai yg masih duduk di kursi sebelah ranjangnya. "Baiklah, kakak makan ya.."

Kai tersenyum senang.

"Fi, ambil meja kecil.. Kakak makan sendiri.." Pinta Rafa.

Rafi mengangguk dan mengambil meja lalu meletakkannya di depan rafa. Rafa membuka tutup food tray itu lalu ia menghela nafas lelah. Rafa dengan susah payah memaksakan perutnya menerima makanan rumah sakit yg tak berasa.

"Kak, dikit lagi kak.. Yg semangat kak" Seru Kai yg memperhatikan Rafa makan.

Rafa dan Rafi tersenyum menanggapi kata semangat kai. Rafa yg sudah dengan susah payah untuk makan hanya mampu menghabiskan separuh. "Udahan, fi.." Ucapnya sembari melihat Rafi.

Rafi pun mengangguk dan mengambil kembali food tray Rafa. Ia membawa kembali dan meletakkan diluar. Dan kembali lagi masuk kedalam.

"Pengumuman!!" Ucap surya yg mengalihkan semua atensi ke arah dia termasuk juna yg sedang sibuk dengan laptop nya.

"Ada apa, surya?" Tanya juna serius.

Surya menatap satu satu saudaranya. "Bunda, besok bunda pulang ke Indonesia.." Ucap surya dengan seribu ekspresi nya. Antara senang maupun sedih.

Kai bersorak senang. "Yes, akhirnya bunda pulang juga setelah seminggu.. Kai kangen bunda.." Ucapnya sendiri.

Rafa tersenyum getir. Hatinya kembali sakit dan badannya merespons akan itu. Rafa mengalami pusing mendadak dan lagi ia akan menahannya walau keringat dingin mulai menyucur di dahinya.

"Baguslah.. Bunda kesini.. Nih bontot beberapa hari ini udah nanyain bunda mulu.." Saut juna tersenyum ke arah Kai.

Kai tersenyum senang. Rafi pun ikut tersenyum melihat wajah semringah Kai. "Kalo gitu nanti tidurnya cepat ya.
Nggak boleh bergadang.." Ucap Rafi.

Kai mengangguk anggukan kepalanya. Surya pun yg semula di sofa panjang berjalan ke ranjang Rafa dimana Kai dan rafi disana. Surya melihat ke Rafa yg seperti nya menahan kesakitan namun ia tak bisa bertanya sekarang karena akan membuat Kai dan rafi cemas. Surya kembali melihat Kai yg full senyum. "Adek.. Senang banget ya?" Tanya surya sembari mengelus rambut pirang Kai.

"Hehehe.. Iya kak.."

Surya memeluk Kai. Dan menusuk nusuk pipi chubby Kai. "Paling imut sedunia.. Kai cantik sekali.." Ucap surya manja. Ia malah memperdalam pelukannya. Kai juga membalas pelukan kakak bongsor nya itu. Setelah puas memeluk kai, surya menatap mata Kai dalam. "Adek kakak pulang lagi ya ama kak juna dan kak rafi.. Udah sore banget nih.. Pagi pagi kesini lagi ya.."

WISHLIST || Beomgyu ✔️  Where stories live. Discover now