Suara yg Dirindukan

312 34 1
                                    

Reina mencoba menghubungi nomor anak bontot nya. Bunyi dering tersambung namun pemiliknya tidak mengangkatnya. Reina sudah bertampang kusut karen telah sabar menanti.

"Lihatlah.. Nggak bakal diangkatnya kalo kita yg menghubungi nya.." Omel Reina.

"Sabar bunda.. Sabar.." Ucap surya berusaha menenangkan.

Reina mencoba lagi. Dan hanya deringan HP yg terdengar. Reina menatap wajah Rafa dan menggeleng.

Rafa merengut. "Bunda.." Rengek Rafa.

Reina menghela nafas lelah, ia kembali mencoba menghubungi nomor anak bontot nya itu.

"Halo.." Suara dari seberang namun bukan suara Kai.

"Iya, halo.. Ini jay ya?" Tanya Reina.

Surya dan Rafa menatap cemas bundanya. Sedangkan juna dan rafi hanya memperhatikan saja.

"Iya, tante.. Tante nyari Kai ya?" Tanya jay di seberang.

"Iya Kai dimana ya jay?"

"Kai lagi main game tante.. Bentar ya tante.." Ucap jay.

Reina lagi lagi dibuat kesal dengan anak bontot nya itu. Lalu terdengar teriakan jay yg menggelegar. Percayalah sangat beruntung Reina menjauhkan handphone nya dari telinganya.

"Woi Bule... Bunda lu nelvon nih.." Teriak jay.

"Apa!!"

Jay menghela nafas lelah. "Woi, lu bukak dulu earphone lu itu bule gadungan.."

Kai yg melihat wajah temannya yg sudah merah padam. Akhirnya membuka earphone nya. "Ada apa jay? Lu ganggu aja ah.." Protes Kai yg masih terdengar oleh orang di seberang.

Reina sudah mengepalkan tangannya, ingin sekali ia mencubit anaknya itu bila ada didekatnya.

"Bunda lu nelvon.." Teriak jay lagi.

Kai langsung berdiri dan mengambil handphone ditangan jay. "Bilang dong dari tadi.." Ucap Kai tanpa rasa bersalah.

"Ya, gua dah teriak teriak lo dari tadi.." Saut jay nggak Terima lalu ia pergi melenggang saja.

Kai menggedikkan bahunya. Ia tersenyum senang. "Iya, halo bunda.." Ucap kaivan sembari mendekatkan handphone di telinganya.

Reina menghela nafas lelah. Surya pun menggenggam tangan bundanya yg lagi kesal. "Adek, kamu main game lagi?" Tanya reina dengan nada pelan.

"Huuuhmm.." Saut Kai.

"Kaivan, jangan terlalu sering main game nya nak.."

"Iya, bunda.. Sekarang adek nggak lagi main game kok.."

"Iyalah, kamu sekarang nggak main game.. Kamu kan lagi nelvon ama bunda.." Jawab Reina malas.

Kaivan terkekeh kecil. Tawanya terdengar merdu oleh Reina dan kakak kakaknya. "Kan bunda tahu tuh.. Ada apa bunda tumben nelvon siang siang gini?"

"Bunda pengin tahu keadaan kamu saja? Gimana sekolah kamu, lancar?" Tanya Reina yg tersirat khawatir dinada suaranya.

"Lancar bunda.. Kai seminggu ini nginap di rumah jay.. Jadi bunda nggak usah khawatir, hmm.."

Reina menghembuskan nafas lega. "Adek, kamu udah makan belum?"

"Udah makan pizza.."

"Jangan makan junk food mulu dek.. Nggak sehat tau.. Nanti kalo kamu sakit gimana.."

Terdengar helaan nafas dari seberang. "Iya ya ya.. Bunda adek sayang.. Bunda, masih di rumah sakit sekarang?"

Reina memutar matanya. "Iya, bunda masih di rumah sakit.. Kakakmu masih belum sehat dek.."

WISHLIST || Beomgyu ✔️  Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz