Setelah sepuluh tahun

276 35 1
                                    

Kai berjalan mendekati ke arah ranjang terlebih dahulu. Ia mengulurkan tangannya. Rafa segera menjabat tangan adeknya yg sudah lama ia rindukan. Rafa sekuat tenaga menahan air matanya.

"Kaivan Cyrus.." Ucap Kai pelan. Mereka masih berjabat tangan.

"Aku kakak mu yg nomor tiga.. Rafa aidran" Balas Rafa sembari tersenyum hingga menampilkan gigi nya.

Kai juga tersenyum malu, ia teringat pembicaraan nya dengan bunda nya kalo ia memanggil saudara saudara nya dengan nomor.

Kai melepaskan tangannya lalu ia mengulurkan tangan nya ke seseorang yg hampir mirip dengan Rafa. Dan Kai sudah menebak kalau yg didepannya ini adalah kembaran Rafa, yaitu rafi.

Rafi menerima uluran tangan Kai. Ia tersenyum tipis. "Adek kembarannya Rafa, Rafi.."

Kai tersenyum juga lalu mengangguk.

Setelah itu Kai berjalan ke tengah, disana ia melihat lelaki yg lebih tinggi darinya yg tersenyum senyum kearahnya. Kai sedikit takut namun ia julurkan tangannya dangan cepat lelaki berlesung pipi itu menjabat tangan Kai hingga ia sedikit terkaget.

Surya tersenyum manis, benar benar tersenyum lebar. "Kakak mu paling ganteng, kak surya.. Kai kamu imut banget.." Ucap surya dengan suara yg dimut imut kan.

Kai tertawa kecil melihat surya yg gemas akan dirinya. "Hehehe.. Makasih kak.."

Surya yg masih berjabat tangan dengan Kai menggoyang goyangkan tangan Kai. "Kiyowo.. Kiyowo.." Ucap surya lagi.

Kai tersenyum manis lagi. Lalu ia melepaskan tangannya dari tangan surya. Dan terakhir kai menjulurkan ke lelaki yg sedari tadi memerhatikan nya dengan air mata yg tergenang. Kai menjulurkan tangannya lagi. Kai tahu yg didepannya ini adalah kakak tertuanya.

Juna segera menyambut tangan Kai. Juna tersenyum penuh arti. "Kai kamu dah gede aja ya sekarang.. Oh ya.. Nama kakak, kak juna.. Kakak anak tertua bunda kita.."

Kaivan juga ikut tersenyum. "Kaivan Cyrus, kak.." Ucap Kai.

Mereka saling tatap sebentar lalu saling melempar senyum. Sungguh Kai merasa sangat canggung sekarang. Namun ia tutupi dengan senyuman. Setelah itu, ia kembali ke sisi bunda nya yg tak henti henti memperhatikan interaksi anaknya.

"Udah, bunda.." Ucap Kai ke bunda nya.

Reina tersenyum lagi. "Udah sayang.."

Lalu ponsel Reina berdering yg mengalihkan perhatiannya ke ponselnya. Reina segera mengangkat telfon nya. Reina sesekali mengangguk dan mengiyakan seseorang yg berbicara di seberang. Entah apa yg reina katakan tidak ada yg tahu selain reina sendiri. Setelah menelvon, reina segera mematikan handphone nya.

Kai yg melihat bunda nya bingung.

Reina mendekati Kai yg memerhatikan nya. "Adek, bunda harus pergi dulu ya.. Bunda mau ngurus kedatangan mu di kantor imigrasi, okey.."

Kai tanpa terkejut. "Bukannya tadi udah, bunda?"

"Iya, tadi bunda minta tolong kesalah satu teman bunda.. Dan ternyata nggak bisa.. Harus bunda sendiri yg kesana.. Kamu kan kewarganegaraan ganda yg masih dibawah umur.." Jelas Reina.

"Tapi kan, bunda.."

Reina segera mengeluarkan segepok uang seratus ribu dan kunci kamar hotel lalu ia berikan ke Kai. "Ini buat jajan adek dan kalau adek capek.. Tidur di hotel ini aja dulu ya.. Nanti bunda menemui adek ya.." Ucap Reina terburu-buru.

Kai mengambil uang dan kunci yg diberikan Reina.

Setelah anaknya menerima pemberiannya. Reina buru buru pergi keluar ruangan.

WISHLIST || Beomgyu ✔️  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang