Bunda melupakan adek, ya

292 34 0
                                    

📍Kuala Lumpur, Malaysia

Kaivan sudah bersiap siap dari tadi, ia melihat jam tangan yg melingkar di tangan kiri ya. Jam tujuh pagi, Kai buru buru keluar kamarnya. Ia mengambil susu almond kotak yg tersimpan di lemari es. Setelah rapi, Kai keluar dari apartemen nya dan tak lupa menguncinya.

Ia berjalan cepat ke halte bus yg akan mengantar ke sekolahnya. Tak butuh waktu lama, bus sekolahnya datang. Kai menaiki nya dan memilih duduk di paling pojok dekat jendela. Ia memandangi jalan jalan yg mulai di padati orang-orang yg bekerja ataupun yg berangkat sekolah. Tak sengaja, ia melihat seorang pelajar yg diantar oleh ayah dan ibunya. Kai tersenyum getir.
Perasaannya berkecamuk antara iri dan sedih. "Kenapa kehidupanku berbeda dengan orang lain? Mungkin sebagian orang diantarkan oleh ayah dan ibunya adalah hal yg biasa ya tapi bagi ku itulah keinginan yg tak akan terjadi." Batinnya.

Bus sekolah berhenti didepan halte dekat sekolahnya. Kai turun dan berjalan dengan santai. Ia memasuki kelasnya, disana ia lihat banyak teman temannya yg telah ditemani dengan orangtuanya atau salah satunya. Lagi lagi Kai merasakan denyut di hatinya, perih. Kai mendudukan dirinya di tempat duduknya. Ia memilih bermain game di ponselnya.

"Woi, bule.." Teriak seseorang yg pasti sudah dikenal kai.

Kai melihat keasal suara. Lalu Kai berdiri dari duduknya. Kai mengembangkan senyumannya. "Halo om.." Sapa Kai ke ayah nya jay.

Yg dipanggil om itu tersenyum senang melihat wajah Kai. "Halo juga Kai.. Kamu sendiri ya?" Tanya om james park.

Kai menggaruk tengkuknya yg tak gatal. "Hehhe.. Iya om.. Kai masih nunggu bunda.. Sepertinya bunda sibuk deh.."

"Wuah.. Sayang sekali ya.." Ucap om james. Ia memukul pelan bahu Kai lalu pergi meninggalkan nya dengan jay.

Jay mendekati Kai yg kembali duduk. "Kai, bunda lu masih di Indonesia ya?" Tanya jay sedikit menurunkan nada suara nya.

Kai mengangguk lemah. "May be yes, may be no.. Yg jelas gua nggak tahu juga.."

Jay mengangguk angguk. "Yaudah deh.. Nggak papa tuh.. Nggak semuanya juga kok orang tua nungguin anaknya.." Hibur Jay yg sama sekali tak berpengaruh ke Kai.

"Hmm... Yaudah deh.. Kita main game yuk" Ucap Kai segera. Ia malas dalam situasi yg menyedihkan seperti itu.

"Okey, yg kalah traktir makan ya.." Sorak Jay semangat.

"Dih lu nggak kalah, nggak menang pasti minta traktiran mulu ama gua.. Dosa apa gua ya di kehidupan sebelumnya.." Omel Kai sendiri.

Jay malah tertawa. "Mana tahu gua..."

Akhirnya mereka berdua bermain game hingga terkadang terjadi aksi saling adu mulut diantara mereka berdua dan terkadang tertawa seperti om om di warung. Kai dan Jay sangat menikmati waktu waktu mereka bermain game hingga suara dari speaker sekolah menghimbau semua murid di sekolah.

"Untuk semua murid murid kelas sepuluh dan kelas sebelas.. Harap berkumpul di aula.." Himbauan dari wakil kepala sekolah nya.

Kai dan jay berjalan ke aula sekolah yg mewah dan elit. Karena sekolah Kai adalah sekolah terfavorit di kuala lumpur dengan murid muridnya yg cerdas serta berprestasi. Kai dan Jay duduk di bangku yg telah di sediakan untuk para murid dan orangtua juga dipisahkan walau masih diruangan yg sama.

"Harap perhatian semuanya.. Tidak ada yg bersuara ya.. Bapak disini akan mengumumkan Peringkat satu sampai tiga dari kelas Xl scients hingga kelas X sastra." Ucap bapak wakil kepala sekolah itu.

Murid murid telah duduk semua dibangku yg disediakan. Kai dan jay duduk berdampingan. Mereka menatap lurus ke depan.

Bapak wakil kepala sekolah dan bapak kepala sekolah telah berdiri di depan murid murid. Bapak wakil kepala sekolah selaku pembawa acara melihat murid muridnya sebentar lalu ia menarik nafas perlahan.

" Kepada yg dipanggilkan namanya harap maju kedepan beserta orang tuanya. Baiklah, Kita mulai dari kelas XI scients..
Juara tiga jatuh kepada Angelina katrin dengan nilai rata 89.
Juara dua jatuh kepada Jay park dengan nilai rata rata 93.
Dan Juara Satu jatuh kepada Kaivan Cyrus dengan nilai rata rata 98"

Kai dan Jay bertepuk tangan dengan bahagia. Kai dan Jay berjalan ke depan namun Kai tiba-tiba jadi sedih karena ia hanya sendiri sedangkan Jay ditemani oleh ayahnya.

Kai sebagai juara pertama maju paling depan. Ia tersenyum senang melihat tropi dan rapornya yg masih ditangan bapak kepala sekolahnya.

Bapak kepala sekolah itu tersenyum kearah Kai. Ia memberikan tropi dan rapor Kai dan Kai mengambil sembari menunduk.

"Kai, kamu sendiri ya? Mana bunda mu?" Tanya kepala sekolah itu yg telah akrab dengan Kai.

Kai memaksakan senyuman di wajahnya. "Bunda lagi di luar negeri, pak.."

"Ouh begitu ya.. Selamat ya Kai.. Kamu berhasil mempertahankan prestasi mu.."

"Iya sama sama pak.. Semua ini berkat bimbingan bapak.." Balas Kai yg masih tersenyum.

Bapak kepala sekolah itu tersenyum senang.

Kai akhirnya menyingkir dan berdiri di samping bapak kepala sekolah. Selanjutnya datang Jay yg mengambil rapor beserta ditemani orangtuanya. Setelah itu jay dan orang tuanya berdiri dibelakang Kai.

"Kai, selamat ya.." Bisik Jay dibelakang.

Kai hanya mengangguk.

Begitu seterusnya hingga semua nama di panggil dari kelas sebelas hingga kelas sepuluh. Kai tersenyum kecut memandangi teman temannya yg didampingi orang tuanya sedangkan dirinya hanya sendiri.

Tak lama kemudian, sekolah di bubarkan. Kai berjalan gontai kearah gerbang, ia ditemani oleh Jay dan ayah Jay.

"Kai, ayo pulang sama om aja ya.." Ajak ayah Jay.

"Ya Kai.. Pulang bareng aja.." Bujuk jay dengan wajah memohonnya.

"Hmm.. Nggak dulu deh.. Gua mau pulang ke apartemen dulu.. Nanti malam ya gua main kerumah lu.." Tolak Kai.

"Hmm.. Yaudah deh.. Lu hati hati pulangnya ya.." Saut Jay. Jay lalu menoleh ke ayah nya. "Ayo, pa.. Kita pulang.."

"Bye bye Kai.." Ucap Jay dan ayahnya.

Kai melambaikan tangannya lalu mobil ayah jay melaju ke jalan raya.

Kai segera melangkah cepat ke halte bus, ia masih berharap bunda nya akan datang. Sepuluh menit kemudian, Kai telah sampai di depan apartemen nya. Kai membuka pintu apartemen nya segera. Ia mencari cari bundanya namun tak ditemukannya. "Bunda melupakan adek, ya.." Katanya sendiri.

Kai masuk kekamar nya lalu melempar kesembarang arah tasnya. Ia hanya mengambil ponsel dan iPadnya. Kai berbaring di kasur Queen size nya. Ia memeluk salah satu boneka molangnya. Hatinya menjadi kacau dan sedih hingga air matanya jatuh membasahi pipinya. Kai melihat ponselnya dan ia juga tidak menemukan pesan dari bundanya. Kai menghela nafas lelah. Ia menjauhkan ponselnya dan lebih memilih tidur.

Waktu terus berjalan, Kai telah tertidur selama tiga jam. Ia bangun dari tidurnya. Kai melihat jam dinding bergambar pikachu. Jam tujuh malam. Kai segera kekamar mandi, ia membersihkan dirinya. Setelah lima belas menit, Kai buru buru memakai hoodie dan mengambil beberapa helai baju ia masukan ke dalam koper mininya. Dan tak lupa molang kecil juga. Kai juga mengambil ranselnya, ia memasukkan barang barang yg sekira penting. Kai bermaksud untuk menginap di kediaman Jay. Tempat ternyaman baginya.

Setelah semuanya selesai Kai menghembuskan nafas lega. Lalu tiba tiba handphone nya berdering. Kai melihat nama yg tertera di layar handphone nya. Bunda cantik.

Kai merasakan perih di hatinya, air matanya tergenang dan jatuh membasahi pipi mulusnya. Kai mendiamkan sebentar, ia perlu waktu untuk menata hatinya.

Bersambung...

WISHLIST || Beomgyu ✔️  Where stories live. Discover now