Penculikan

283 34 0
                                    

Reina telah sampai di Kuala Lumpur jam 11 malam. Ia lelah dan capek namun ia hiraukan karena amarah lebih besar dari rasa capeknya. Reina buru buru membuka pintu apartemen nya.

"Kaivan!!" Panggil Reina.

Tidak ada sahutan. Hening.

Reina segera membuka pintu kamar Kai yg tidak terkunci, dan benar saja Kai tidak ada di kamarnya. Reina mendengus kesal. Saking lelahnya, Reina merebahkan diri di kasur anaknya. Ia memerhatikan satu satu plushie anaknya. Reina meraih plushie berwarna putih, ia memeluk plushie itu selayaknya ia memeluk anaknya. Reina mencium aroma buah di plushie itu. Reina tersenyum simpul. "Bunda, merindukan mu nak.." Gumamnya lirih.

Reina memicingkan matanya sembari memikirkan anak anak nya. Ia tertidur dibawa bunga mimpi.

"Kring.. Kring.. Kring.." Bunyi alarm dari jam weker Kai membangunkan Reina.

Reina mengejapkan matanya lalu mematikan jam weker yg ada diatas nakas. Jam enam pagi. Reina bangun dan kembali lagi kekamarnya. Ia segera membersihkan dirinya dan mengganti baju. Setelah berdandan tipis, Reina mengambil paspor ganda anaknya karena Kai mempunyai  ayah seorang WNA dan ia yg warga Indonesia.

Reina telah bersiap siap dan ia mengambil tas nya lagi lalu pergi ke mansion jay. Reina memilih naik taksi agar lebih cepat. Sekarang sudah jam tujuh pagi, Reina yakin anaknya itu belum bangun apalagi ia libur sekolah sekarang. Reina telah sampai di mansion keluarga jay. Ia memencet bel dan tak berapa lama datang maid yg membuka gerbang.

"Bundanya Kai.." Seru maid itu sembari tersenyum cerah ke arah Reina.

Reina juga ikut tersenyum. Reina sudah hafal maid maid yg berkerja di keluarga Park karena sedari kecil Kai selalu ia titipkan disini jika ia keluar kota atau keluar negeri. "Iya, Laura.. Kai nya ada di dalam laura?"

Laura mengajak reina masuk. "Ada, bunda nya Kai. Kai palingan tidur di kamar tuan muda, jay."

"Baiklah, terimakasih Laura.." Ucap reina sembari menyentuh lengan Laura.

Reina membuka kamar jay, dan ia melihat dengan jelas anaknya tertidur berdua dengan jay di kasur king size jay.
Reina menghela nafas lega setelah melihat wajah anaknya yg tertidur pulas. Ia menyentuh pucuk kepala Kai, karena gemas dengan pipi chubby Kai ia menariknya pelan lalu mencium pipi anaknya itu. "Gemas sekali nih bule..." Gumamnya lirih.

Reina mengambil barang barang anaknya yg berserakan lalu memasukan ke ransel Kai yg ada di lantai. Reina juga memeriksa koper hijau anaknya. Lengkap. Setelah dilihat sudah aman dan terkendali sekarang tugas Reina membangunkan anaknya yg kalau tidur seperti orang mati.

Reina mendekati Kai yg masih tertidur tertilungkup. Reina mengusap rambut pirang Kai. "Kai sayang.. Nak, bangun... Kai.." Panggil Reina.

Namun yg di panggil hanya mengerang kecil. Lalu tertidur kembali.

Reina tak kenal menyerah. "Adek.. Bangun dek.. Nanti bunda siram pake air dingin ya.." Ucap Reina yg kesabaran nya setipis tissue.

Kai membalikkan badannya lalu membuka mata coklat nya perlahan. Kai tersenyum manis ke Reina yg juga memandangi nya. "Pagi, bunda.." Ucap Kai yg masih setengah sadar.

"Pagi, anak bunda sayang.. Bangun yuk.. Siap siap ikut, bunda..." Ucap Reina sembari membantu Kai untuk duduk.

Reina duduk di tepi kasur dan melihat anaknya yg masih menutup mata. Tiba-tiba Kai merebahkan kepalanya di bahu Reina. "Bunda kok udah disini aja.." Kata Kai dibahu Reina.

WISHLIST || Beomgyu ✔️  Kde žijí příběhy. Začni objevovat