Tidak Mungkin

216 34 0
                                    

Sudah tiga hari, juna dan adek adeknya liburan di puncak. Mereka bermain seru seruan dari badminton hingga sepak cakrau.

"Kak, lu kalah lagi..." Teriak Rafi mengompori juna yg sudah beberapa kali kalah dari Rafi bermain badminton.

"Diam lu ya.. Gua udah berumur jadi nggak sekuat gua waktu muda.."

"Dih alasan doang tu mah.. Lu ajah yg nggak bisa kak.." Sorak Rafi lagi.

Surya bersorak lalu memberikan jempol ke balik ke juna. "Huuuu.... Huuu... Hu..."

Kai yg berada di samping surya. Ia melihat kakaknya itu bersorak lalu Kai juga ikut memberikan jempol kebalik ke juna. "Huuu... Huuuu... Huuu.." Sorak Kai juga.

Surya pun tersenyum puas melihat Kai benar benar men fotocopy dirinya. Mereka berdua bersorak bersama. "Huuuu... Huuu.."

Rafi hanya bisa nyengir kuda dan juna menahan kekesalannya. Juna ingin rasanya menggetok kedua kepala adeknya itu.

Lalu tiba-tiba, rafa berlari di depannya dengan layang layang yg tak terbang. "Kenapa layangan ini nggak terbang terbang sih.... Aaaaaaah..." Teriaknya kesal.

"Rafa, sudahlah nanti lu kecapekan.." Teriak juna khawatir.

Rafa akhirnya membuang layangan dan duduk di samping Kai. Ia merebahkan kepalanya di bahu kai dengan nafas ngos ngosan. Kai memegang tangan Rafa yg keringatan. "Kakak, ngapain lari larian siang terik gini? Nanti kakak sakit lagi gimana?" Ucap Kai dengan suara perihatin.

"Nggak apa apa adek kakak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nggak apa apa adek kakak.. Kakak cuma capek dikit doang..." Balas Rafa sembari mengelus punggung tangan Kai dengan tangan satunya lagi.

Rafi juga ikut bergabung dengan Rafa, surya dan Kai. Rafa menyodorkan botol air minum ke Rafa. "Fa, minum nih.."

Rafa dengan senang hati mengambil minuman ditangan Rafi. Ia meminum seteguk lalu meletakkannya lagi.

Sekarang malah surya yg tidur di paha Kai. "Kai, kakak mau tidur bentar ya.." Ucap surya sembari memicingkan matanya.

Kai pun mengangguk. Rafa dan Rafi tersenyum penuh arti. Rafa lalu melirik juna yg sedang menjauh dari mereka bukan malah mendekati mereka.

"Kak juna mau kemana?" Teriak Rafa.

"Bentar.. Kakak mau angkat telvon dulu.." Jawab juna juga berteriak.

Juna berjalan menjauh. Ia berdebar debar membaca nama yg tertera di layar handphone boba nya. dr. Raysa. Juna segera menggeser layar handphone nya.

"Halo dokter raysa.. Ini juna Adrian" Sapa juna.

"Iya, juna.. Ini saya.. Juna kenapa nggak kerumah sakit? Hasil lab nya sudah keluar.."

Juna gemetaran, ia takut dengan hasil yg akan keluar. "Dokter, gimana hasilnya?" Tanya juna deg degan.

"Maaf juna.. Saya tidak bisa memberitahukannya sekarang.. Temui saya secepatnya.. Kalau bisa kalian bertiga ya..."

WISHLIST || Beomgyu ✔️  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang