66

11.4K 2.9K 128
                                    


66

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.





66.







Jl. Panda Barat


Mobil Elia berhenti di depan rumah dengan plat nomor 12. Ukurannya terlihat minimalis dan sunyi. Jadi dia hanya bisa memarkirkan mobilnya di pinggir rumah.

"Itu rumah Mamah Nichol dulu, nggak pernah ada yang make sejak kita pindah dari sana. Nichol juga larang rumah itu dijual karena dia masih suka mampir ke sana."

Elia melangkah masuk ke dalam karena tidak ada pagar di rumah ini. Ia menarik napas dalam, berusaha menguasai diri. Lalu menekan bel rumah tersebut.

Tok Tok Tok!

"Nichol?"

Elia mengulum bibirnya karena belum ada sahutan dari dalam, jadi ia mengintip lewat jendela untuk memeriksa, namun ruangan di dalam sangat gelap.

Elia menekan handle pintu, hendak mendorong dan mengetuknya sekali lagi tapi pintu itu terbuka membuat tubuhnya agak terhuyung masuk. Elia melihat sekitar yang sangat gelap, malah tidak yakin Nichol ada di sini.

Ia menunduk saat tak sengaja menginjak sebuah kaleng yang berserakan di mana-mana. Perasaannya makin tidak enak karena mencium bau alkohol saat masuk lebih dalam.


"Nichol???"


Elia membuka pintu kamar, betapa terkejutnya melihat Nichol berbaring di lantai dengan satu tangan menggemggam botol kecil. Membuat perasaannya sangat tersentil.

"Nic," Elia membungkuk dan membuat posisi Nichol terlentang. "Bangun Nic, kamu kenapa jadi kayak gini?"

"Nichol,"

"Bangun please,"

Nichol yang masih setengah sadar mengerjapkan matanya sambil melihat sekitar. Saat melihat Elia ia langsung menautkan alisnya. "Kenapa di sini?"

"Nic..." Elia sudah menahan tangis. Berusaha membantu pria itu berdiri tapi tangannya ditepis.

"Siapa suruh ke sini?"

"Ayo pulang," Elia berdiri dan berusaha meraih tangan Nichol.

Pria itu malah berjalan dengan sempoyongan keluar dari kamar, pergi ke dapur untuk membuka kulkas dan mencari sesuatu, tapi karena kosong ia pindah ke lemari dan terlihat panik karena tidak apa-apa.

"Nichol kamu cari apa sih," Elia menarik bahunya.

Nichol tetap mengabaikannya, ia mengobrak-abrik meja untuk melihat apakah ada sisa minuman lagi. Pria itu mengambil salah satu botol dan meneguk isi nya yang hanya tersisa beberapa tetes.

212 Days ( AS 9 )Where stories live. Discover now