dua puluh satu

19.3K 4.8K 1.4K
                                    




ga enak bgt pms + breakout.





21. Ramen.

Nichol adalah salah satu perancang industri terbaik di Jakarta, rancangan mobil yang ia buat selalu berakhir sukses dan dinikmati banyak orang apalagi kebutuhan pasar akan mobil tak akan pernah berhenti.

Bukan tukang cuci mobil seperti yang Elia sebut.

Nichol hari ini ditemani Hendry pergi ke bengkel, dia adalah tipe orang yang selalu ingin belajar hal baru apalagi mengenai detail-detail kecil perihal mobil. Hendry sendiri bekerja di bagian keungan karena sampai sekarang sulit menemukan orang yang bisa dipercaya dan tidak korupsi.

"Yang biru diincer Gara juga, karena emang bagus desainnya,"

"Tapi gue tau ini bukan selera lo," sahut Hendry.

Nichol mengangguk sambil menepuk mobil di depannya. "Terlalu pasaran,"

Ting!

Ting!

Nichol menunduk melihat hpnya.




Elia is calling....



Tadinya ia menolak panggilan itu, tapi Elia terus menelfon jadi mau tak mau Nichol mengangkatnya. Hendry melirik sekilas. "Halo?"

"Halo..."

"Kenapa kamu call saya?"

"Tolong saya,"

"Apa? Nggak denger?"

"Tolong...."

"Kamu kenapa nangis?"

"Saya di kantor polisi sekarang,"

"Hah??"

Hendry menoleh. "Siapa?"

Nichol melangkah keluar karena di dalam berisik dengan suara mesin. "Bentar bentar! Ngomong yang bener!" sentak Nichol sambil melangkah keluar, ia berkacak pinggang dengan mata memicing. "Tau nggak kamu saya lagi—"

"Mereka nggak mau percaya kalo saya korban,"

Nichol memejamkan matanya jengah, ia masih berusaha sabar. Beberapa kali Hendry memanggil dari dalam. "Di mana kamu?"

Setelah diberi tau keberadaan cewek itu Nichol memasukan hpnya di saku jas. Ia kembali masuk untuk menyelesaikan sebentar urusannya karena tak mungkin ia mengorbankan pekerjaan demi mengurus wanita menyebalkan.

Mobil Nichol berhenti di depan kantor polisi setelah 10 menit perjalanan dari kantor. Ia turun dan masuk ke dalam, mengabaikan banyak pasang mata yang tertuju padanya. Ia langsung menghampiri sosok Elia yang sedang berdebat.

"Orang dia yang sentuh saya duluan kok! Kenapa nggak ada yang percaya sih?"

"Saya cuma jalan terus nggak sengaja kesenggol..."

"Tadi Masnya bilang dia lewat nggak sengaja kesenggol, Mba."

"Loh, saya sendiri yang ngerasa! Kenapa saya ngarang cerita?? Buat apa???" dumel Elia emosi. Ia menoleh saat melihat Nichol meraih tangannya. Ekspresinya berubah menjadi lega.

212 Days ( AS 9 )Where stories live. Discover now