tujuh

18.1K 4.3K 789
                                    



HAPPY 100k readers!!!


rameiin ya biar semangat update!!




7. Uang









Tok Tok Tok!


"Jevannnnn sayangggg," Elia tersenyum lebar sambil menenteng susu almond kesukaan Jevan. Ia mengetuk pintu lagi karena tidak ada sahutan. "Jevan??"

Klek!

Elia tersenyum makin lebar, walau mulai ciut karena Jevan memandangnya sinis. "Berisik banget sih pagi-pagi?"

"Aku bawaiin susu almond kesukaan kamu, yeayyyy," Elia mengangkat susunya dengan ekspresi ceria. "Jevan suka main sepatu roda kan? Ayo—"

"Makasih," Jevan mengambil gelasnya dan masuk lagi tanpa tertarik dengan tawarannya.


Brak!


Pintu tertutup rapat. Elia langsung menganga dengan ekspresi dongkol. Ia memalingkan wajah sambil tertawa sumbang. "Wah..."



Sabar El, demi 40 juta.


Pintu terbuka lagi, ia langsung berbalik dengan wajah senang. "Jevan—"

"Nggak usah manggil-manggil, aku mau main game." jawabnya sambil meletakkan gelas yang sudah kosong. Lalu menutup pintu lagi.

Elia meraih gelas tersebut, berancang-ancang memukul pintu dengan ekspresi sebal. "Untung bocil..." gumamnya.

Klek!

Elia menoleh karena pintu sebelah terbuka. Ia sempar bertemu tatap dengan Nichol yang tampaknya siap untuk bekerja. Sebenernya pengen tau kerja apa, tapi nggak mau sok akrab.


"Tadi saya buatin susu buat Jevan," ucap Elia melaporkan perbuatan mulianya.

Nichol sempat menoleh, lalu mengangguk. "Ya," responnya singkat, lalu melangkah pergi lagi seakan tak peduli.

Elia langsung mencibir. "Nggak bapak nggak anak sama semua," gerutunya.



Jevan ini 11 12 sama adik laki-lakinya si Abel, anaknya nyebelin abis. Dulu semasa masih tinggal di rumah Bunda, dia yang harus capek-capek bangun sekolah, tapi anaknya malah ngamuk sambil lemparin semua barang. Pernah waktu itu dahinya bocor karena dilempari lego.



Ting!


Elia menunduk sambil merogoh hpnya, ternyata Bunda menelfon. Tumben sekali wanita itu pagi-pagi begini. "Halo, Beb."

"Bestie, kamu di mana sih? Bunda di depan apart nih dari tadi, lagi keluar ya? Atau masih tidur? Bukaiin dong,"



Mampus.



GAWAT.



BUNDA DATENG KA APARTNYA!!!'



"Duh," Elia menggaruk alisnya. "Elia lagi ke mall nih beli sabun," dustanya.

"Sabun kamu kan banyak?"

Elia meringis. "Itu... eung, mau nyoba sabun yang viral Bun, kepo aja. Bunda ngapain pagi-pagi dateng?"

"Tadi mampir abis anter Abel ke sekolah," jawab Bunda. "Ini masa gue harus balik lagi sih, pengen curhat loh padahal,"

"Lama loh Bun Elia, setengah jam an," alibi Elia.

"Yaudah Bunda tunggu aja, sandinya apa nih? Cepet ya pulang,"



Mampus....


212 Days ( AS 9 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang