sembilan

17.7K 4.6K 2K
                                    





sifat dari elia yg perlu kalian tau, anaknya gamau kalah. kompetitif kaya bapaknya.





9. Supermarket.



Elia keluar dari mobilnya pagi itu karena bunda mengajak sarapan bersama. Kebetulan Jevan sudah berangkat sekolah bersama papahnya jadi dia ada waktu.

Ting Tong!

Pintu dibukakan oleh Abel, adiknya. Elia langsung melayangkan jitakan ke arah dahi bocah itu, untuk menunjukkan rasa rindu lewat kekerasan.

"Kak anjir lah," Abel menepis tangan Elia. "BUN, ORANGNYA DATENGGG."

"ELIA SINI BEBBB."

"IM COMING!" Elia berlari kecil menuju ruang keluarga. Saling berpelukan dengan bunda, lalu menyalami papahnya. "Bela mana Bela??"

"Lagi dimandiin Bi Herni, duduk dulu," suruh bunda. "Ada cerita apa bestie sebagai anak mandiri??"

"Paling bentar lagi nggak betah," ledek Abel.

"Jujur seneng sih bisa pisah sama lo," Elia tersenyum manis. "Eh itu aku bawaiin roti buat kalian, sama titipan tetangga bunda."

"El, El udah dari kapan minta baru dikirim sekarang,"

"Iya sibuk banget bestie, baru kesempetan mampir," Elia cengengesan. "Widihhh dimasakin apanih??"

"Kesukaan kamu semua tuh," jawab bunda. "Ada tumis kangkung, udang pedas manis, sop iga, sama Abel minta buatin omlet,"

"Cuci tangan dulu Kak," tegur papah saat Elia hendak mencomot salah satu lauk. Elia pun mengangguk dan pergi ke dapur sebentar.

"El, titip sendok gede dong!"

"Iya!"

Elia kembali membawa sendok yang diminta, lalu duduk di samping papah. "Aaaa kangen," rengeknya sambil memeluk lengan papah. "Nggak ada yang nemenin nonton Modern Family kalo pagi."

"Papah nonton tiap hari sama Abel," jawab papah sombong.

"Kak, Stranger Things season baru udah muncul tuh," lapor Abel. "Lo kan nunggu banget."

"Eh sumpah?" Elia langsung memeriksa hpnya. "Ihhh males banget ketinggalan,"

"Jadi..." Abel sudah bersiap membocori sesuatu tapi Elia menutup mulutnya dengan perkedel. "Nggak lucu Bel sumpah,"

"Sama kayak Papah suka spoiler," cibir Luna. "Masa tiap nonton bareng, oh ini yang mati ya? Oh ini yang jahat, ya?"

Gibran tersenyum kecil. "Salah sendiri telat nonton,"

"Sumpah nggak enak banget digituiin, makanya Elia kalo nonton film sendiri," ucap Elia.

"Ya Bunda sekarang gitu," sahut Luna.

"Tapi waktu itu Bunda spoiler kita ya Pah, yang film penjara itu," sahut Abel heboh.

"Iya waktu itu," balas Gibran.

"Ihhh orang Bunda kira kalian udah nonton makanya ngasih tau," elak Luna.

"Ya masa udah nonton terus nonton ulang," cibir Abel. "Mana kenceng banget dari kejauhan bilang, Ya Tuhannn itu lima menit lagi kepalanya ditembak depan anaknya," Abel menirukan gaya bicara Luna membuat mereka tertawa.



Elia memandang keluarganya dengan senyum penuh arti. Beruntung sekali memiliki keluarga yang harmonis.



Eh masa tiba-tiba ngebayangin dia seharmonis itu sama Jevan, sama papahnya...




212 Days ( AS 9 )Onde histórias criam vida. Descubra agora