Elia harusnya mengadakan pesta di hari pertamanya memiliki tempat tinggal sendiri.
Tapi semuanya kandas setelah ia tak sengaja berhadapan langsung dengan insiden yang mau tak mau menyangkutkan dirinya dengan sosok pria menyebalkan serta putra keciln...
guyss cintaku HAHAH, pd gausa takut ingetin akuuuu ih gara" kemarin. biasanya gimana juga elahh.
Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
48. Khawatir.
Nichol menghadap mobil Hendry yang baru saja muncul di depan rumah Elia. Ia kemudian berbalik pada Elia dan Jevan yang menunggu di depan gerbang.
"Halo Kak El," Hendry menyapa lewat mobil sambil tersenyum lebar. "Woi bocil, betah bener sama Elia?? Nggak kangen sama kita apa??"
"Nggak," Jevan tertawa sambil memeluk Elia dari belakang.
Elia balas dengan tawa kecil. "Di sini nggak ada yang ngomelin Om, jadi Jevannya betah."
Nichol yang merasa tersindir menaikan alis. "Keenakan kamu di rumah sini terus,"
"Papah mau kemana sih emang kok perginya malem-malem?" tanya Jevan.
"Nyari sunder bolong," celetuk Elia.
"Papah ada klien sama Om Hendry," jawab Nichol sambil membuka dompet, lalu mengeluarkan beberapa lembar uang merah muda dan memberikannya pada Elia.
"Apaan nih?" tanya Elia.
"Jevan kalo mau jajan, pesen aja jangan keluar," ucap Nichol membuat Jevan berseru senang. "Nggak usah beli kebab lagi nggak sehat."
"Kebabnya enak padahal," balas Jevan.
"Iya kann," sahut Elia.
"Makanan kayak gitu nggak tau dagingnya dibuat dari apa,"
"Mulai..." Elia memutar bola matanya.
"Bilang aja sama Papah kalo mau kebab, tar Papah buatin,"
"Iya gitu," Elia mendorong bahu Jevan agar tidak ada perdebatan lagi.
"Iyaaa," jawab Jevan pasrah. "Padahal dulu kalo beli kebab beli yang di pinggir jalan sama Kakek Han."
"Bikin sakit perut,"
"Enggak tuh,"
"Malah ngejawab?"
"Dah udah iya nggak beli kebab," sergah Elia menatap Nichol tak habis fikir. "Jevan masuk gih dipanggil Kak Abel tadi, mau main ps kan??"
"Bye, Pah! Bye, Om!" Jevan berlari kecil masuk ke dalam.
Elia mencuri pandang ke arah Nichol, lalu berdeham singkat. "Jevan gimana? Nginep lagi?"
