65

12.2K 2.9K 111
                                    


see u sama anak ical & ale di AS 10 yaaa

see u sama anak ical & ale di AS 10 yaaa

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.





1 minggu kemudian...


Elia : hen

Elia : bantu gue...

Elia : udah seminggu lebih hen

Hendry : kak

Hendry : gue udah berusaha semaksimal mungkin

Hendry : maaf
Read



Elia : kek

Elia : tolong....

Elia : bantu elia kali ini ajaaa

Elia : biar elia perbaikin semuanya

Elia : kasih tau nichol di mana kek tolong...

20 missed call from you....



"Elia?" Luna mengetuk pintu kamar putrinya. "Makan dulu sayang, perut kamu belum keiisi loh dari semalem."

Gibran yang sedang membaca koran menoleh dengan helaan napas berat. "Masih belum mau?"

"Belum," lirih Luna khawatir. "Dia dari kemarin mondar-mandir nyariin Nichol sampe kayak gitu, capek aku ngadepinnya..."

"Sini biar aku," Gibran mengambil alih sarapan yang dibawa Luna. Mengetuk pintu kamar Elia sebelum masuk ke dalam karena tidak dikunci.

"El?"

Elia yang sedang duduk melamun di depan jendela menoleh, menatap Gibran yang mengambil kursi untuk duduk di sampingnya. "Hei,"

"Elia nggak laper,"

"Ini sarapan buat perut kamu, bukan kamu."

Elia menatap sang papah.

"Papah nggak suka sama orang egois," katanya sambil menyuapkan sesuap nasi. "Kalo nggak abis nanti papah abisin."

Elia menelan salivanya susah payah, akhirnya mau menerima suapan tersebut dengan mata berkaca-kaca.

"Papah pengen protes tapi kamu emang lagi jatuh cinta," ucap Gibran. "Tapi maaf, kalo cara kamu jatuh cinta kayak gini, sama aja boong."

"Elia juga nggak minta dibuat kayak gini...."

"Papah udah denger cerita Mamah kamu," Gibran memberi suapan lagi. "Dokter yang nanganin dia itu kenalan Om Nathan."

"Dokter Ibrahim?"

"Hm," ucapnya. "Pacar kamu punya penyakit kanker darah."

"Iya," Elia menunduk.

"Papah nggak suka kamu sakit-sakitan kayak gini El, kamu nggak bisa ngelak kenyataan, kalo dia emang bakal pergi."

Elia menautkan alisnya dengan air mata menetes. "Tapi nggak dengan cara kayak gini...."

212 Days ( AS 9 )Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt