[SC] Drunk

1.1K 123 1
                                    

Suara detik jam mengisi keheningan apartemen yang ditinggali ku bersama kekasihku. Dan disana aku, menunggu di tengah keheningan, memperhatikan jarum jam yang bergerak perlahan bergantian dengan pintu apartemen yang tak kunjung terbuka. Menunggu kekasihku pulang.

Berdecak pelan, bagaimana pria itu bisa begitu kekanakan. Hanya karena aku memprotes kebiasaan dirinya yang akhir akhir ini begitu sering membeli barang online, dirinya pergi seharian dan kemungkinan minum minum sampai tengah malam?

Ayolah, aku hanya mempertanyakan bagaimana dirinya bertanggung jawab dengan pengeluarannya. Beberapa online shopping yang berkaitan dengan game, pakaian? Aku membiarkannya. Tapi sampai box online shop memenuhi hallway apartemen? Itu terlihat seperti pemborosan untukku.

Di usiaku yang sekarang, tujuanku bukanlah hubungan setahun dua tahun. Aku menuju pada jenjang selanjutnya, bagaimana aku bisa menuju step selanjutnya jika dirinya bahkan tidak mempertanggungjawabkan pengeluarannya. Walaupun aku tau income yang dimilikinya sangat lah besar.

Suara pintu kunci apartemen menyadarkanku dari lamunan panjang. Aku bangkit dari dudukku, bersiap untuk kembali bertanya. Kurasa aku sudah cukup memberikan waktu untuknya mendinginkan kepala.

Tapi yang aku temukan bukanlah yang ku harapkan, Choi Seungcheol dalam keadaan mabuk. Benar-benar mabuk, sehingga ia tidak bisa berjalan tanpa harus oleng dan menabrak dinding hallway beberapa kali.

"Cheol-" panggilku tidak percaya. Pria itu tidak terlihat seperti kekasihmu, kekasihmu yang begitu hangat dan riang itu tidak mungkin akan pulang dalam keadaan mabuk yang semabuk hingga ia mungkin akan pass out kapan saja.

"Eoh? Wah, apa ini? Kau terlihat seperti kekasihku" pria itu berujar melindur. Ia tersenyum kecil sambil mengerjap-ngerjapkan matanya yang tampaknya sudah enggan untuk terbuka. "Anda sangat cantik nona, tapi kekasihku lebih cantik darimu, sungguh" Serunya. Tidak dapat dipungkiri, aku sedikit tersipu mengucapkan racauannya.

Katanya, perkataan yang keluar saat mabuk adalah perkataan yang sejujur-jujurnya.

"Tetapi dia sedang marah, marah besar! Sebesar ini!" Kini ia mengangkat tangannya ke udara membentuk lingkaran tak sempurna, dengan wajah memerahnya yang menekuk.

"Cheol, kau harus duduk, kau akan terjatuh" tidak menanggapi ocehan pria itu, aku menariknya untuk duduk di sofa, memastikan dirinya agar tidak terjatuh.

"Ketika marah, Yn menyeramkan, tapi dia tetap cantik! Yn tidak suka aku berbelanja banyak" Lagi pria bermarga Choi itu kembali meracau. "Padahal aku akan melamarnya dengan itu" gumam nya masih tertangkap di telingaku. Tunggu, apa?

"Tapi tidak mungkin, Yn tidak mau menikah denganku, Yn tidak suka aku banyak belanja, tapi aku banyak belanja, jadi Yn tidak mau menikah denganku" racaunya yang bahkan membuat diriku membutuhkan beberapa saat untuk mencernanya. Kini ia menyeka matanya dengan kasar, membuat dirimu reflek menahan tangannya.

"Kau akan menyakiti matamu-"

"Jangan sentuh!" Seungcheol memekik sambil memukul tanganku, membuat dirimu mundur beberapa langkah. Dengan mata yang terlihat berair, ia memeluk dirinya sendiri.

"Yn bisa salah paham, jangan sentuh!" Ia berujar dengan nada mengancam, yang membuatku menahan tawa. Kekasihku itu benar-benar sedang tidak berada di pikirannya yang benar. Apakah ia selalu berusaha menjaga diri begitu dari wanita asing?

Setelah beberapa saat hening, ia kembali mengeluarkan suara, "Kau tau nona? Aku sangat mencintai kekasihku, kekasihku yang sangat cantik. Namanya Ahn Yn, wanita paling cantik! Dan aku, ingin sekali menikah dengannya, hehe, aku dapat melihatnya setiap pagi, aku akan melihat wajah cantiknya setiap hari, dan menciumnya setiap hari! hehe, " ia terkekeh kecil, meninggalkan dirimu yang masih berada di fase tersipu akan ocehannya.

"Aku akan melamarnya di apartemenku dan Yn! Dengan seluruh barang yang menjadi icon berbagai hal penting di hubungan kami. Seperti sebuah konsol game dari 2000-an yang menjadi date pertama kami!"

Oh. Tunggu- itu semua sungguh sungguh untuk melamarku? Aku tau tentang paket konsol itu. Bahkan itu alasanku marah padanya, karena untuk barang antik, itu dapat dibanderol seharga ponsel.

"Nona, aku sangat ingin menikah dengannya, sangat ingin. Ahn Yn, istriku" kini suaranya memelan, sepertinya akhirnya energi pria itu habis. Tetapi dapat dilihat, senyum kecil di wajahnya.

Aku terdiam lama, memperhatikan dengan lamat wajah tampan kekasihku yang kini sepertinya sedang menuju alam mimpi. Mencerna semuanya. Seperti kata orang kalau perkataan mabuk adalah perkataan yang jujur, aku sungguh berharap apa yang ia katakan adalah kebenaran.

"Seungcheol" aku menepuk pelan bahunya, yang sedikit membangunkannya. "Ayo menikah" bisikku sebelum membubuhkan kecupan singkat pada dahinya. 



Seventeen ImagineWhere stories live. Discover now