[MG] Her Type

1.5K 132 1
                                    

Kau berjalan keluar dari ruang BK dengan malas malasan, di luar sudah ada pria yang menunggumu dengan sebuah sapu di tangannya. Kau menghela napas kasar ketika melihat wajah tampan yang digilai anak sekolah.

"Lagi?" Tanyamu tak percaya saat Mingyu menegakkan badannya dan menyerahkan sapu padamu. Ia hanya mengangguk sambil terkekeh.

"Gak kreatif lo" dengusmu sebal. Dan berjalan menuju arah lapangan sekolah. Diikuti pria yang menjabat sebagai ketua osis disekolahmu.

"Dari pada gue suruh nyikat kamar mandi" kau mengangkat sapumu bersiap ingin melemparnya ke arah pria itu sebagai peringatan. Dasar itu bocah satu.

Kau adalah gadis yang cukup nakal di sekolah ini, kerjaanmu? Ya bolos tiap pelajaran yang gak kamu suka, lewat pintu belakang pastinya. Dan sialnya pria disebelahmu yang menjabat sebagai ketua osis hampir dua tahun ini selalu menangkapmu.

Seperti biasa kau menjemur dirimu di bawah sinar matahari pagi sambil menyapu halaman yang herannya kotor lagi kotor lagi, sedangkan Mingyu bersantai ria di bawah pohon dekat gawang.

Hening, hanya terdengar suara bising dari beberapa kelas yang jamkos, dan semilir angin menyemangatimu untuk bekerja. Setelah selesai, sebenarnya belum tapi mau sampai kapan nyapuin lapangan segede gaban, kau mendudukkan tubuhmu disamping pria yang sibuk memainkan ponselnya.

Ia menyodorkan botol mineral kecil kepadamu dengan tatapan masih fokus pada layar ponselnya, bermain game masak masakkan.

Hubunganmu dan Mingyu itu tidak bisa dibilang teman, tapi juga tidak bisa dibilang musuh. Kau berbicara dengannya, ketika perlu, selainnya kalian akan bertindak tidak saling mengenal. Mingyu baik padamu, ia selalu menyiapkan botol air setelah melakukan tugasnya sebagai ketos.

"Tipe cowo lo kayak apa?" Celetuk Mingyu tiba tiba, kau yang sedang memandangi langit cerah mengernyit mendengar pertanyaan randomnya.

"Yang setipe kayak gue lah pokoknya, mana mau gue pacaran sama cowok kayak lo, masa gw nya nakal cowok gue ngambis, big no" jawabmu santai sambil merebahkan tubuhmu, tidak memedulikan seragam putihmu akan kotor terkena tanah.

Mingyu terdiam, mengabaikan game masak masakkannya kehabisan waktu dan masakannya gosong. Ia melirikmu, lalu akhirnya bangkit berdiri. Membuat dirimu ikut kembali terduduk, memandang aneh pria itu. Sedangkan mingyu hanya tersenyum, dengan taringnya yang terlihat khas.

"Oke, setipe sama lo kan" ia tiba tiba mengambil batu di dekat kalian, dan melemparkannya ke arah bangunan sekolah, dan benar saja tak lama terdengar suara kaca pecah. Kau langsung berdiri sambil memandang tak percaya.

"Lo gila?" Gumammu, sedangkan Mingyu hanya tertawa kecil, kini ia menarik tanganmu, atau lebih tepatnya menyeretmu menuju gerbang belakang.

"Lo mau ngapain sih? Kesurupan?" Tanyamu masih tak percaya akan tingkah manusia satu ini yang tiba tiba jadi anarkis.

"Nyesuain sama tipe lo, ayo cepet ntar kita ke tangkep guru bk" tanpa disangka sangka ia mengeluarkan motor dari warung dekat gerbang belakang yang biasa menjadi tempat anak anak menyimpan motor.

Ia menghampirimu yang masih ternganga tak percaya, dan memakaikan helm ke kepalamu.

"Maksudnya?"

"Iya gue suka sama lo" ujarnya dengan senyum sambil menutup kaca helmmu dan meminta dirimu untuk naik motor, karena mulai terdengar suara guru dari dalam sekolah.

Kau tersenyum, sebelum akhirnya terkekeh dan menuruti perkataannya. Dasar Mingyu gila.

- END

melokal dulu kita 🤙

Seventeen ImagineWhere stories live. Discover now