BAB 18 : LEA TERUSS!

255 18 4
                                    

"Berhenti disini kalau memang aku cuman pelampiasan waktu dia gak ada"

~Nadya Alexa

******

     Nadya sampai dirumahnya, ia merebahkan tubuhnya yang lelah, fikirannya penuh. Arga berubah, Arga bilang menyayanginya, namun kenapa Nadya harus mendengar saat Arga berkata sayang Lea? Jika waktu bisa diulang, ia lebih baik tidak mendengar ucapan bahwa Arga menyayangi Lea, atau bahkan lebih baik Arga tidak mengucapkan sayang padanya. Jadi siapa pemenangnya? Lea atau Nadya? Ia tak pernah bisa membaca fikiran orang lain, ia juga tidak terlalu berharap Arga memilihnya, jika Lea yang terbaik untuk Arga, kenapa harus dirinya? Lagipula ia masih bingung tentang perasaannya kepada Arga. Ditambah sikap Arga yang berubah-ubah, semakin membuat Nadya malas dengan cowok itu.

***

     Nadya berada di loteng rumahnya, udara malam yang dingin menghunus ke dadanya, gelapnya malam memperlihatkan Kilauan bintang-bintang dan semakin mempercantik satu bulan yang ada di sana. Nadya lama sekali tidak pergi ke loteng, namun, entah kenapa kali ini dia ingin pergi ke loteng. Besok hari Minggu, Nadya berencana untuk tidur di loteng malam ini, membangun tenda, ia juga masih berfikir, perlukah ia mengajak ketiga sahabatnya? Namun, tiba-tiba ada telfon dari bundanya, Nadya segera mengangkat telfon itu.

     "Nadya, kamu dimana?", Arana dari bawah sana, sepertinya ada sesuatu.

     "Aku di loteng bunda, emangnya kenapa?", Nadya pernasaran, kenapa bundanya menelfonnya, biasanya jika tidak ada dikamar, bundanya tau dirinya di loteng.

     "Ada temen kamu Nad, bunda suruh ke loteng ya?", tanya Arana. Hal itu membuat Nadya mengernyitkan dahinya, apakah itu ketiga sahabatnya? Mereka bahkan belum dihubungi oleh Nadya, tapi tidak apa juga, mereka memang biasa ke sini saat malam, sekalian, Nadya tidak perlu menghubungi mereka.

     "Iya bunda, gakpapa", jawab Nadya singkat, ia tau, mungkin itu ketiga sahabatnya.

     "Yaudah, bunda tutup telfonnya", Ucap Arana. Kemudian sambungan telfon ditutup olehnya.

     Nadya melamun memandangi langit malam yang indah itu, namun, seseorang tiba-tiba datang, menyentuh bahunya. Berhubung malam, Nadya takut untuk menengok kebelakang. Haruskah ia mengecek siapa yang ada dibelakangnya?

     "S-siapa?", tanya Nadya sambil memejamkan matanya, ia benar-benar takut jika ini makhluk halus. Namun tak ada sahutan dari belakangnya.

     "J-jawab!", Nadya membentak, namun juga bercampur gugup.

     "Ternyata Lo takut juga sama hantu Nad...", Suara berat itu adalah suara laki-laki, sepertinya bukan ketiga sahabatnya yang datang. Nadya menengok kebelakang, ternyata..., Itu Arga, untuk apa Arga kesini?? Hal itu terlintas di benak Nadya.

     "Kaget?", tanya Arga dengan cengiran tanpa dosa. Ia sama sekali tidak merasa bersalah.

    "Ngapain kesini?", Bukannya menjawab, Nadya malah bertanya balik kepada Arga.

     "Mumpung belum malam, ke pasar malam yok, ada di lapangan Deket sini", ajak Arga yang disetujui oleh Nadya, nntahlah, Nadya juga bosan ada dirumah, lumayan kan untuk malam mingguan.

ARGA [End]Where stories live. Discover now