BAB 38 : WAKTUNYA BERGANTIAN

263 11 0
                                    

"Ternyata..., Waktuku untuk ganti berjuang, ya?,"

~Arga~

******

2 hari kemudian

"Aku bakalan nyaman disini...," Gadis itu menyingkirkan rambut yang berterbangan menutupi wajahnya.

Nadya pindah ke rumah neneknya yang berada di Bandung. Jakarta adalah sumber sakitnya.

Nadya juga sendiri disini. Keluarganya tak ada. Nenek ataupun kakeknya telah tiada, Paman dan bibinya berada di Kalimantan bersama keluarga mereka. Nadya hancur. Nadya sendiri, tidak memiliki teman satupun disini. Gadis itu bahkan sudah bolos tanpa keterangan selama tiga hari dari SMA GARDA BANGSA.

Drttt Drttt

Deringan ponsel itu mengalihkan atensi Nadya. Gadis itu segera mengambil benda pipih yang berada disaku celana jeans-nya.

"...,"

"Aku belum bisa, aku perlu waktu buat nenangin diri,"

"...,"

"Makasih Ma, atas pengertiannya. Maafin Nadya udah bikin Mama repot..,"

"...,"

"Yasudah, Nadya matikan telfonnya ya,"

"...,"

Nadya tersenyum tipis. Gadis itu masih berhubungan baik dengan Tiara, mama Arga. Walaupun dirinya tidak memberi tau keberadaannya.

Keisya, Windy, juga Ayra selalu mengirim spam setiap hari, Nadya tidak keberatan dan selalu memberi balasan indah setiap harinya. Nadya masih berhubungan baik kepada semua orang, kecuali Arga. Gadis itu memblokir kontak Arga.

***

"Ma..., Arga mau ngasih bukti ke Nadya," Arga merengek kepada mamanya. Cowok itu berusaha meminjam ponsel Mamanya, tapi Tiara tidak mengizinkannya.

"Udah mama bilang! Kamu perlu ngomong langsung ke Nadya, sayang," ujar Tiara. Wanita itu menyuruh Arga mencari keberadaan Nadya.

"Tapi Arga gak tau Nadya dimana, Ma. Terus gimana ngomongnya?," Cowok itu menatap mamanya teduh seakan memohon.

"Ya cari. Kamu tau, kan? Gak ada cinta tanpa perjuangan," Arga menatap punggung mamanya yang pergi setelah mengucapkan kalimat itu.

"Waktu gue buat ganti berjuang."

***

"SEKARANG?!," Andre berteriak kaget kala Arga mengatakan keinginannya untuk mulai mencari Nadya, sekarang.

"Hm," balas Arga. Cowok itu ingin segera menemukan gadisnya. Nadya memang terlihat mengganggunya, tapi... tanpa ada gadis itu, hidupnya sunyi. Tidak ada lagi pertanyaan-pertanyaan aneh setiap harinya. Tidak ada lagi hal-hal yang membuatnya mampu tersenyum.

"Ini udah sore, Ga," sahut Dhika. Ini benar-benar sudah sore menjelang Maghrib. Apa cowok itu gila ingin mencari Nadya saat ini juga?

"Gue gak peduli. Mau atau gak nya kalian gak akan bikin gue batalin rencana gue," setelahnya, Arga berjalan menuju motornya. Ketiga temannya hanya bisa mengikuti cowok itu. Tidak ada pilihan lain, bagaimanapun Arga tetap harus mereka bantu.

ARGA [End]Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα