BAB 5 : SEDIKIT MASALALU

359 28 2
                                    

Hi guys!!

Udah dari kemarin bikinnya, tapi sinyal jelek banget susah ngepublish, akhirnya cmn masuk draf😢

Yaudah deh, sekarang aja ya Publishnya✨

Happy Reading!⚡

******


Arga memutar arahnya ditengah jalan raya yang mulai padat siang itu, ia terus kepikiran Nadya yang ia tinggal sendiri. Arga kembali menuju cafe tadi, namun Nadya juga tidak ada disana. Arga mulai mencari-cari Nadya, entah kenapa di sangat cemas akan keadaan gadis itu.

Sementara Nadya, gadi itu berada di pinggiran danau, dia berpikir keras.

"Aku masih takut sama cowok, bahkan sebelum Arga ngapa-ngapain aku," gumam Nadya. Karena memikirkan hal tersebut, Nadya mengingat secuil masa lalu pahitnya, masa lalu yang membuatnya trauma.

Flash Back On

Nadya melihat ayahnya mondar-mandir tidak karuan karena baru dipecat dari tempatnya bekerja, saat itu usia Nadya baru menginjak 10 tahun.

"Brakk!!", suara dentuman benda-benda yang sudah beberapa kali terdengar di gendang telinga Nadya.

"Perusahaan Berengsek!" teriak ayah Nadya penuh emosi.

“Ayah..., tenang yah, bisa cari pekerjaan baru ditempat lebih baik”, ujar Ara berusaha menenangkan ayah Nadya.

"Plakk!!", Ara mendapat satu tamparan yang sangat keras membuatnya tersungkur ke lantai, tamparan itu sangat menyakitkan.

“Kalo kasusnya kayak gini bakal susah cari kerjaan baru Bego!”, balas Ayah Nadya

"Dan lo”, ucapnya menunjuk Nadya yang sedari tadi menangis dalam diam di kursi ruang tamu.

"Lo anak nyusahin, berengsek!!”, timpal Ayah Nadya. Seketika Dada Nadya terasa sesak seperti dihimpit dua gunung yang siap meletus hebat. Apa benar dirinya hanya beban?

“Ayah, udah, Nadya gak salah apa-apa, jangan jadi-in dia sasaran emosi kamu Yah” ucap Ara kepada suaminya.

“Lo istri gak guna!”, bentak Ayah Nadya kemudian pergi kedapur. Tidak lama kemudian ia kembali dengan pisau dapur yang ada di tangannya. Arana yang melihat itupun secepatnya menghampiri Nadya.

“Mati aja lo berdua! Lo berdua beban hidup gue bajingan!”, bentak ayah Nadya dengan menodongkan pisau ke wajah Ara dan Nadya.

“Ayah, udah ayah...”, Nadya menghampiri ayahnya dan mencoba menenangkan ayahnya, dia pikir pelukan akan membuat ayahnya merasa lebih baik, ternyata tidak, malah luka yang ia dapatkan.

“srekk”, pisau itu mendarat di lengan kanan Nadya dengan luka begitu dalam, darah segar berwarna merah menyala mengalir deras disana

“Awss, hiks... hikss...”, isak tangis Nadya pecah merasakan tajamnya pisau dapur pemotong daging itu mendarat di lengannya, rasanya sangat perih.

“jangan nangis cengeng, gua bunuh lo!," bentak Ayah Nadya yang membuatnya diam seketika.

Ara segera menghampiri putrinya yang masih menangis, namun dalam diam, ia menatap suaminya penuh emosi, rasanya ingin membunuh saja suami berengseknya itu, berani-beraninya dia melukai putri satu-satunya.

“LO! JANGAN SENTUH ANAK GUE LAGI BERENGSEK! PERGI SEKARANG JUGA LO BANGSAT!”, bentak Ara kepada suaminya, ia benar-benar emosi saat ini.

“UDAH MULAI BERANI LO YA!” , balas Ayah Nadya dengan nada semakin meninggi, tangannya sudah terangkat ingin menusukkan pisau tajam itu ke Ara, tapi seorang pria muda datang menghalangi dan akhirnya pisau itu tertusuk kepadanya. Pemuda itu jatuh ke lantai dengan berlumuran darah, tidak lama kemudian, para warga datang menghampiri dan menahan ayah Nadya.

Flash Back Off

******

Kira-kira siapa ya pemuda yang jadi pahlawan itu?
Ikutin terus ceritanya ya!✨

Jangan lupa follow, vote and Comment, cuman sebentar kok!❤️

Sampai ketemu di part selanjutnya 👋

ARGA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang