chapter 162

2.3K 166 26
                                    

Dia tampak ramah dan bersahabat. Apa yang dia bicarakan?

Aku berjalan mendekat untuk mendengarkan percakapan Arentine dan Diane.

Saat itu, Arentine yang sedang memeluk Diane tampak menyentuh pipinya.

Kemudian perlahan-lahan ada ciuman ringan.

Apa......tidak, apaan ini?……….

Sambil aku menatap kosong kearah mereka ciuman singkat itu segera berakhir.

"Yang Mulia!"

Tiba-tiba Seseorang dari sisi lain memanggilnya. Terlihat Keduanya buru-buru menarik diri lalu berjalan seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Itulah akhir dari pandangan jauh kedepan itu.

Saat aku membuka mata, aku sudah kembali ke ballroom.

Aku melihat Arentine dengan ekspresi terharu di depan mataku.

"Pencuri ini...….”

"Apa?"

Aku bergumam tanpa sadar dan Arentine bertanya dengan tatapan bingung.

"Saya tidak bisa mendengar dengan benar karena terlalu berisik. Apa yang baru saja Anda katakan?"

Dia tampaknya berpikir dia salah dengar.

Tidak mungkin aku tiba-tiba mengutuk dengan akal sehatku beberapa detik yang lalu dengan aku yang memperlakukannya dengan baik.

Aku dengan cepat mengeluarkan kata-kata yang dimulai dengan kata-kata yang sama.

"…..Saya mengatakan anda hanya perlu melakukannya dengan baik seperti ini.”

"Baiklah, terima kasih."

Senyum ramah terpancar dari wajah lelah Arentine.

Yah, apa yang terlihat tidak buruk.

Aku berpikir sendiri ketika aku menatapnya seolah-olah mengkritiknya.

Jika aku memikirkannya itu tidak terlalu mengejutkan.

Karena Diane memang diam-diam jatuh cinta kepada Arentine.

Tapi aku pikir itu lebih seperti mengagumi seorang selebriti dari pada rasa kasih sayang.

Kalau dipikir-pikir berapa umurnya dan Diane?

Sepertinya tidak terlalu berbeda, tapi itu sedikit mengejutkan bahwa Diane terlihat lebih muda dari usianya malah terhubung dengan Arentine yang bekerja seperti pekerja kantoran.

Aku tidak berpikir kamu suami yang baik karena kamu selalu sibuk dengan pekerjaanmu.

Tidak, mungkin mereka hanya berpacaran.

Lain kali, aku harus mengumpulkan lebih banyak kekuatan suciku untuk memegang  Diane dan melihat lebih dekat ke masa depan. Maka kita akan tahu pasti.

Dengan harapan yang samar-samar seperti itu, aku menatap Arentine dengan sabar.

Arentine juga merasakan tatapanku dan bertanya.

"Kenapa kamu menatapku seperti itu?”

"Tidak ada."

Bagaimanapun, sekarang lebih baik jika kami membuat kenangan indah untuk Diane.

Diane sepertinya sangat gugup, jadi aku bisa melakukan ini.

Aku berpikir sejenak dan berkata,

"Um, Bolehkah saya meminta tolong?"

***

Aku Hanya Ingin Pernikahanku Aman (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang