cahpter 51

1.2K 167 0
                                    

Setelah beberapa saat, Nell masuk kedalam.

Pertanyaan pertama muncul setelah cangkir teh hangat ditaruh didepan setiap orang.

"Lalu, grand duke mengirim hadiah? Saya terkejut bahwa itu adalah bunga dan perhiasan dalam jumlah yang besar."

Pada saat itu, mata mereka terfokus kearahku. Tatapan mereka beragam dengan rasa keraguan dan ketakutan.

"Ya. Saya bilang dia tidak harus memberi hadiah yang terlalu besar, tetapi dia malah tidak mendengarkan saya. "

Aku menghela nafas seolah -olah aku malu pada grand duke yang cukup baik, beberapa saat kemudian Nell keluar dari ruangan ini.

"Saya tidak bisa menangani semua bunga itu, jadi saya membagikannya kepada para pelayan. Entah berapa banyak uang yang telah digunakan nya untuk membeli begitu banyak bunga pada musim dingin seperti ini? Hah, orang itu dia bukanlah orang yang mengkhawatirkan hal seperti itu. "

Tunanganky sangat mencintaiku sehingga dia bisa membeli taman bunga di tengah musim dingin, dan dia tidak peduli dengan harga bunga karena dia banyak uang. Seperti itu yang ingin aku katakan.

Sekeliling meja menjadi dingin dengan parasaan cangggu dalam rasa banggaku.

Para wanita yang memiliki senyum canggung memberi kekaguman formal yang terlambat.

"Kalian berdua...grand duke sangat baik. Saya sangat iri. "

Perasaan bingung oleh mata para wanita itu berlalu begitu saja.

Tapi grand Duke tiba -tiba melakukannya dengan sangat baik sehingga aku tidak percaya setelah beberapa kali.

"Tapi itu sangat menakutkan dan memalukan bahwa ini terjadi sebelum kami menikah."

Aku mengambil cangkir teh lalu ingin membalikkan topik lain. Tapi seseorang mengajukan pertanyaan seolah telah menunggu.

"Apa yang terjadi di Istana Kekaisaran?"

"Ya, itu..."

Wanita itu menjelaskan secara rinci apa yang terjadi di Istana Kekaisaran.

Tentu saja, ada sedikit adaptasi di tengahnya. Secara keseluruhan, itu mirip dengan apa yang dikatakan oleh Permaisuri dan Arentin.

Para wanita sepertinya telah menebak beberapa insiden, tetapi ketika aku mendengarkan cerita mereka, mereka terlihat sangat terkejut.

"Di istana kekaisaran, itu terjadi."

Aku menghela nafas dengan cangkir teh di kedua tangan...

"Tentu saja, Permaisuri tidak tahu apapun. Sebaliknya, setiap waktu dia khawatir tentang ini. Alangkah baiknya jika kebenaran segera terungkap. "

Semuanya mendengarkanku sambil mengangguk.

Aku bisa melihat mata mereka dengan tenang dari mejaku.

Eve pertama-tama mengundang para wanita untuk menjelaskan situasinya.

Berpura-pura khawatir tentang Permaisuri dan meniru sebagai putri yang baik, aku bisa melihat bagaimana kelanjutannya.

Pelayan permaisuri berusaha memberi obat kedalam makanan Eve lalu Eve membuat jebakan dengan putra mahkota untuk menangkap pelayan permaisuri.

Mereka pasti bertanya-tanya bagaimana Eve yang bodoh itu bisa memikirkan pemikiran tingkat tinggi seperti ini, lalu bagaimana Eve dan putra mahkota yang memiliki hubungan yang bisa bekerja sama, pasti itu masalah yang mereka dipikirkan nanti.

"Lalu, pangeran kedua mereka bisa sedang terburu-buru untuk kembali
Kesini. "

Salah satu wanita yang sedari tadi tampak tenang diam-diam.

Aku Hanya Ingin Pernikahanku Aman (Completed)Where stories live. Discover now