chapter 73

1K 153 0
                                    

"Ahhhh...saya tahu."

Nell melihat sekeliling, memastikan bahwa tidak ada orang di sekitar kami, dan dengan hati-hati mengeluarkan kata-katanya.

"Semua orang di istana menganggap ini adalah ulah dan yang mulia Permaisuri."

"Ya?"

"Ya, ini sudah yang kedua kalinya. Awalnya saya juga ragu, tapi .........."

Sudah Ada dua insiden yang menargetkanku dalam beberapa hari.

Dan kedua kasus tersebut, pelakunya adalah seseorang yang berhubungan dengan permaisuri.

Hal ini sudah terjadi dua kali secara berturut-turut, sehingga aneh jika permaisuri untuk tidak dicurigai.

"Apakah Itu pendapat yang paling umum di istana? "

Nell dengan hati-hati mengangguk.

"Ya, sepertinya semua orang berpikir bahwa yang mulia Permaisuri ingin menyakiti tuan putri."

Bagus.

Berkat itu, semua orang yang bekerja di istana tampaknya telah memperkuat kecurigaan mereka bahwa permaisuri mungkin sudah mempersiapkan itu semua.

Nell melanjutkan lagi.

"Namun, Grand Duke.....Syukurlah ada ksatria yang mulia. Karena juga mereka menangkap pelakunya."

Tiba-tiba aku ingat Nell yang sedang keluar dari penginapan pada malam itu.

Nell tampak sangat terkejut saat melihat aku keluar dari kamar tidur dengan Terrence, tetapi ia tidak bertanya mengapa ia bersamaku.

Dia tersenyum sedikit malu saat berbicara tentang Grand Duke.

Sepertinya dia berpikir kami berdua melakukan pertemuan rahasia untuk menghindari penglihatan dari para pelayan.

Padahal tidak ada alasan khusus, jadi aku tidak menjelaskannya.

"Anda tidak perlu terlalu khawatir karena kita hanya akan tinggal di sini sampai saya menikah."

Nell mengangguk.

"Ya, saya tidak sabar menunggu upacara pernikahan dilaksanakan."

Kami masuk ke ruang tamu di samping kamar tidur baruku sambil berbicara seperti itu.

Begitu masuk ke ruang tamu, ada sesuatu yang menarik perhatianku.

Itu adalah kertas berbentuk bunga berwarna merah di atas meja.

Bunga rastana berwarna merah yang dibuat dengan cara memotong kertas.

Itu adalah lentera bunga yang dibuat dengan Terrence pada hari festival.

"Oh, ini ......"

Aku terkejut melihatnya, dan Nell menjelaskan.

"Pendeta yang sedang mengatur kuil membawanya. Dia menyimpannya karena itu adalah lentera bunga dari putri"

Dian mengatakan telah meminta pendeta untuk mengambil lentera kertas kami secara terpisah.

Berkat itu, lentera kertas dan lainnya tampaknya telah terhindar dari api yang melanda kuil.

Aku menyentuh kelopak berwarna merah itu lalu memerintahkan Nell.

"Simpanlah dengan baik. Saya akan membawanya ke mansion."

***

Pada sore hari, pengunjung datang dengan melalui suasana serius dan batas yang ketat.

Itu adalah ibunya Dian, istri dari duke Rohan.

Aku Hanya Ingin Pernikahanku Aman (Completed)Where stories live. Discover now