chapter 108

1.1K 139 2
                                    

'Kenapa aku tidak pergi dan malah tinggal di sini hingga punya anak? '

Itu benar-benar di luar pemahamanku untuk saat ini.

Namun, begitu tatapan mataku tertuju pada Terrence yang berada di depanku, jawaban dari pertanyaan itu sepertinya sudah tertangkap.

Apakah karena pria ini tidak ingin bercerai?

"Te, Terrence tidak ingin bercerai? "

Aku pikir itu benar ketika melihat dia suasana hati yang sejauh ini, tapi aku tetap bertanya karena aku tidak bisa mempercayai situasi ini.

Alih-alih menjawab Terrence malah tetap diam. Mata berwarna ungu yang sejuk perlahan mulai memudar.

Aku melihatnya sambil menelan ludah kering.

Saat aku mengingat pemandangan pemakaman yang aku lihat pada pandangan kedepan ku aku langsung merasa ketakutan yang mengerikan pada punggungku.

Itu membuatku merinding memikirkan bahwa pria ini telah membunuh hampir semua orang yang aku kenal di masa depan.

Meskipun itu untuk balas dendamku tetapi aku tetap merasa takut dengan hal yang menakutkan seperti itu.

Bagaimanapun juga, jika melihat ekspresi itu, sepertinya jawabannya adalah 'tidak ingin bercerai'.

" Mengapa... Anda tidak menyukai saya tetapi mengapa Anda ingin kita hidup sebagai pasangan? "

Di masa depan, bahkan jika kami benar-benar berubah menjadi pasangan yang sesungguhnya tapi itu bukanlah sekarang.

Kenapa dia sangat ingin menahanku?

"Hah..."

Terrence menghela napas dalam-dalam sambil menyapu matanya dengan satu tangan.

Suasana seperti campuran perasaan konyol, menakjubkan dan menyedihkan yang kira-kira emosi seperti itu.

Dia berpaling kepadaku lagi.

Wajahnya tampak pahit dengan ejekan yang dingin.

" Saya tidak tahu bagaimana perasaan putri, tapi saya tidak melakukan ini dengan seseorang yang tidak memiliki hati. "

"......"

Hal semacam ini....... yang kamu maksud adalah ciuman yang kamu lakukan tadi?

Saat aku memahami arti dari kata-kata itu, aku merasa seperti dipukul di belakang kepala.

Sementara aku menjadi bingung, Terrence melepaskan tangannya dari bahuku.

"Baiklah."

"......... apa? "

Aku bertanya-tanya apa yang aku dengar sekarang, jadi aku melihat ke atas lalu dia meminta maaf dengan ekspresi yang pahit.

"Saya tidak sopan hari ini. Saya tidak akan memaksamu, jika kamu tidak menginginkannya."

Lalu kemudian, Terence mengangkat dirinya dari tempat tidur.

"Anda pasti lelah, jadi beristirahatlah dengan tenang. Saya harus pergi ke ruang belajar karena masih ada pekerjaan yang harus dilakukan. "

Dia berbalik setelah meninggalkan kata-kata itu.

Maksudnya aku akan tidur sendirian karena dia tidak mau berbicara lagi.

"Tidak, maksud saya..."

Hei, bagaimana kau bisa pergi begitu saja setelah mengatakan itu?

Aku mencoba untuk menangkapnya dengan berkata begitu, tapi sebelum aku bisa mengatakan 'Hei', Terrence sudah membuka pintu lalu keluar.

Aku Hanya Ingin Pernikahanku Aman (Completed)Where stories live. Discover now