58

31 6 2
                                    

"shand, luna sini duduk dulu sayang" suara itu menyapa ketika Aluna dan shandy baru saja memasuki rumahnya

"ini ada apa bund? " ucap aluna yang duduk disebelah shandy

" jadi gini ayah sama bunda mau ngadain pesta kecil kecilan buat rayain kumpulnya keluarga kita, ga usah mewah mewah ini sebagai rasa seneng keluarga kita udah balik utuh" ucap ayah

"kapan pesta nya yah? " tanya shandy

" pestanya bakal diadain seminggu lagi dan kalian tenang aja semua udah diatur ayah dan bunda kalian tinggal nikmatin aja ya"

"terus yang diundang siapa yah? "

" kalian boleh undang temen temen kalian, temen deket ngundang pacar juga boleh"

"yaudah gitu aja ya kalian pada bersih bersih sana nanti ayah ama bunda tunggu diruang makan, kita makan bareng"

"tapi bund luna ama kak shand udah makan tadi dirumah fiki"

"yaudah kalo gitu kalian temenin ayah ama bunda makan ya, nanti bunda kupasin buah"

Aluna dan shandy menurut mereka berjalan kearah kamar masing masing untuk membersihkan diri dan akan kembali untuk makan malam

Kini Aluna dan shandy ikut duduk dimeja makan, walaupun mereka tidak ikut makan tapi mereka menemani kedua orangtuanya makan dan sesekali memakan buah yang tadi sudah disiapkan bundanya

"bund boleh ga kalo drescode nya warna putih? " ucap aluna tiba tiba

" kenapa kamu milih warna putih sih dek? Kan warna putih cepet kotor terus ya monoton"ucap shandy

"gak tau kenapa ya kak, luna pengen aja pas pesta liat orang orang pake baju putih"

"yaudah sayang nanti drescode nya warna putih deh, lagian dekorasi ama makanan nya juga lumayan cocok ama baju nya" ucap bunda

Aluna hanya tersenyum suasana kembali hening karena semua orang melanjutkan aktifitas makannya, setelah selesai makan Aluna dan shandy duduk pada sebuah kursi panjang ditaman belakang rumah mereka, angin semilir yang sejuk memainkan rambut Aluna yang sengaja ia biarkan tergerai, mereka berdua masih menikmati suasana keheningan dimalam itu tapi tiba tiba Aluna bersuara

"kak shand"

Shandy yang namanya terpanggil itu pun menengok kemudian tersenyum manis pertanda mengatakan "ada apa"

"aku sayang kakak"

Tangan shandy terulur membelai rambut Aluna lalu ia melangkah ke arah belakang tubuh Aluna lalu mengambil rambut Aluna untuk ia ikat

"dek, kakak juga sayang Aluna gak peduli berapa lama kita kepisah dan kita baru aja bareng tapi kakak bener bener sayang sama adek"

Aluna tersenyum manis lalu menarik tangan shandy agar shandy kembali duduk diposisi semula, tanpa aba aba Aluna memeluk shandy dengan erat shandy juga membalas pelukan itu dan mengelus elus punggung Aluna dengan lembut

"eh adek kak shand lagi kenapa nih, kok tumben tiba tiba gini, kamu ada masalah lun? "tanya shandy heran

" aku ga apa apa kok kak, biarin aku kaya gini dulu ya kak buat beberapa waktu ini, aku pengen peluk kakak"

"kamu tuh ya kaya yang mau pergi jauh aja sih dek, padahal besok besok juga masih bisa peluk kakak, tapi gapapa kakak seneng kamu boleh peluk kakak sepuasnya"

Setelah puas Aluna bersandar pada bahu shandy dan mulai bercerita tentang masa kecilnya tentang bagaimana ia melewati semua hal bersama fiki, tentang ia dan fiki yang saling melindungi dan juga menyayangi

"kak, aku boleh minta sesuatu? "ucap aluna disela sela ceritanya

" apa dek?  kakak akan usaha buat menuhin semua permintaan kamu"

"aku mau nanti kakak bisa jagain dan sayangi fiki layaknya kakak sayang dan jagain aku ya, kalo fiki sedih tolong kakak selalu ada disampingnya, sesekali ajak fiki makan ke restoran kesukaan dia ya kak karena itu yang ngebuat fiki seneng nanti aku kasih alamatnya"

"dek, kakak bakal nerima fiki kok kamu tenang aja ya lagian fiki juga kan yang udah nemenin luna selama kakak ga ada disamping kamu"

"apa kakak bisa janji ama Aluna? "

" kakak janji"

Aluna tersenyum sangat manis kearah kakaknya dan ia memeluk shandy sekali lagi, shandy juga membalas pelukan Aluna, Aluna meminta untuk tidur bersama di kamar shandy dan dengan cepat shandy menuruti permintaan adik satu satunya itu shandy malah merasa senang dan tak keberatan sama sekali.

Begitu pintu terbuka aroma kopi langsung menguar memenuhi indra penciuman Aluna, terlihat juga kamar shandy yang ber cat putih dan banyak figura figura pajangan dengan rapih tersusun disana, ini pertama kalinya Aluna memasuki kamar shandy dan ia amat sangat menyukai kamar shandy, Aluna berkeliling untuk melihat lihat sedangkan shandy izin untuk mengangkat telpon terlebih dahulu dan keluar dari kamarnya, Aluna mengambil satu boneka yang sangat menyita perhatian nya, boneka berbentuk kura kura ia mengamati nya dan merasa heran mengapa dikamar kakaknya ada sebuah boneka, shandy masuk kedalam kamarnya dan melihat Aluna sedang memegang sebuah boneka dengan tatapan bingung, ia mendekati Aluna dan mengajak Aluna untuk duduk dipinggir kasurnya

"itu boneka kamu yang kakak beliin pas kamu masih bayi, awalnya kakak mau ngasih itu nanti kalo kamu udah lumayan ngerti tapi sayang karna kejadian itu kakak belum juga ngasih hadiah itu"

Aluna membolak balikan boneka itu
"kenapa harus kura kura kak? "tanya Aluna asal

" kakak juga gak tau,  soalnya waktu itu kan kakak masih kecil mungkin karna boneka itu yang keliatan bagus dan kakak masih inget cerita bunda kalo kura kura itu mandiri,  dan bisa lindungi dirinya sendiri,  itu buat kamu ya dek kamu udah hebat sejauh ini kakak bangga punya adek kayak kamu"ucap shandy yang diakhiri dengan usapan dikepala aluna

"luna juga bangga punya kak shand" Aluna malah memeluk shandy lagi

"udah udah mending kita tidur takutnya besok malah kesiangan lagi bangunnya,  kan gak lucu kalo kamu nanti dihukum"

Shandy dan Aluna kini tidur di atas ranjang milik shandy,  mereka menyelam kedalam mimpi masing masing,  entah apa yang akan terjadi besok, lusa atau selanjutnya tapi saat ini mereka sangat bahagia bisa merasakan kebahagiaan yang selama ini mereka cari.

Haiiiii terimakasih buat yang udah nunggu cerita ini
Makasih juga buat vote ditunggu komennya ya,  maaf lama ga update hehe
Semoga sukaaaaa

PELINDUNGMU RAPUHWhere stories live. Discover now