29

42 9 0
                                    

"kakkkkk"

"eh dek kamu udah pulang?" Aluna mendekati fiki dan fajri mematikan musik yang ada di hpnya.

"kakak ama aji, ngapain aja seharian? Asik banget sih berdua! Sampe sampe aku panggilan gak kedengeran"

"maaf dek gak kedengeran tadi"

Tinggg suara oven mengalihkan perhatian semuanya, Aluna pergi ke arah oven dan mengintip dibalik kaca yang terdapat di sana, ia melihat bolu pisang itu sudah matang dan mengembang dengan sempurna, ia tersenyum, ia mengambil sarung tangan khusus oven dan memakainya, ia lalu mengeluarkan bolu itu, tercium wangi dari bolu itu, seketika fiki menghampiri aluna dengan mata yang berbinar, ia hendak mencopot bolu itu tapi tangannya ditahan oleh aluna.

"masih panas dek, tunggu bentar lagi, kamu ganti baju dulu sana"

"iya deh kak" Fiki pergi dengan wajah yang cemberut menuju kamarnya, sedangkan aluna kini memotong motong bolu itu menjadi beberapa bagian dan meletakkannya diatas piring, Aluna melepaskan celemeknya begitu pun fajri, Aluna membawa kue nya ke halaman belakang rumahnya, tepatnya ke gazebo. Ia meletakkan kue itu disana diikuti fajri yang duduk tenang, Aluna kembali lagi kedalam, ia akan membuat sirup. Dari dalam terlihat seorang pemuda berambut gondrong datang menghampiri fajri yang sedang duduk sambil memainkan handphone nya ia langsung duduk dan akan mencomot sepotong kue yang ada dipiring itu tapi tangannya terlebih dahulu ditahan oleh fajri

"apaan sih ji, gue mau makan laper nih"

"eh bang gue yang bikin ini aja belum nyobain, masa lo dateng dateng udah maen comit aja sih" ucap fajri dengan ketus

"orang tadi aluna aja ngebolehin tadi didapur"

"tunggu kak luna dulu dong bang"

Diantara perdebatan itu lalu datang aluna dan fiki yang membawa minuman diatas nampan dan beberapa gelas pada nampan lainnya, Aluna hanya menggeleng gelengkan kepala nya ketika melihat shandy dan fajri ketika bertemu hanya ada keributan dan tak pernah akur, sedangkan fiki maju terlebih dahulu karena ia tak mau kecolongan Start untuk mencoba makanan yang dibuat oleh kakaknya itu, fiki dengan cepat meletakkan gelas gelas yang ia bawa dan langsung mengambil sepotong kue dari piring, hal itu mengalihkan shandy dan fajri yang berdebat dan mendadak menjadi diam lalu masing masing dari mereka mulai mengambil potongan kuenya masing masing, Aluna menjadi lega karna ia tak usah capek capek melerai perdebatan unfaedah itu.

Dari dalam terdengar langkah kaki dan suara orang yang memanggil aluna ketika menoleh aluna melihat fenly dan Alea berjalan beriringan mendekatinya, Aluna melambaikan tangannya dan mengisyaratkan agar mereka berdua bergabung, ia juga mempersiapkan fenly dan Alea untuk memakan bolu buatannya, kini posisi mereka duduk melingkar dalam gazebo dengan aluna yang diapit oleh fenly dan fiki, Alea dan zweitson yang  sama sama sedang bermain ponsel, fajri yang pamit ke toilet dan shandy yang sesekali mengetikkan sesuatu pada laptopnya.

"Mentari, besok pergi jam berapa?"

"jam 7 fen, kenapa emang?"

"lo bisa dateng jam 6 pagi gak? Gue mau ngajak lo sarapan bareng dikantin"

"oh boleh, atau besok kita pergi ya bareng aja gimana? Biar lea ama fiki dulu"

"oke nanti gue ngomong ke lea"

"iya malem gue juga ngomong ke fiki"

Mereka terhanyut dalam suasana, saling mengobrol bahkan bercanda ria, seperti inilah suasana ketika salah satu dari mereka akan mengikuti lomba maka mereka akan berkumpul sekedar mengobrol dan memberi semangat, walaupun nanti mereka tak bisa melihat perjuangan aluna di lapangan nanti tapi doa tulus dari masing masing akan selalu menyertai langkah aluna.

Tak terasa hari mulai berganti malam, satu persatu dari mereka sudah pergi pulang kerumah masing masing,yang masih tersisa hanya fenly, ia sedang berada di ruang keluarga bersama Aluna, fiki dan shandy. Mereka sedang asyik memainkan permainan truth or dare, fiki sedang memutar botol dan botol itu tepat mengarah kepada aluna

"yey kak mentari, truth or dare"

"truth aja deh"

"okey, selain aku apa kakak punya adek yang lain?"

"hah gimana dek?"

"ya misal kakak nganggep orang lain kayak adek kakak sendiri gitu?"

"oh itu kakak kan nganggep aji ama zweitson juga udah kaya adek kakak sendiri dek, lagian mereka anak tunggal juga kan"

Fiki terdiam sesaat, tapi shandy sekarang beralih yang memutarkan botol itu, botol berputar dan berhenti tepat ke arah fenly

"truth or dare?" tanya shandy

"truth aja deh biar gak ribet"

"oke, lo lagi suka ama cewe?" shandy tersenyum jahil sedangkan fenly terlihat salah tingkah

"pertanyaan apaan sih ini"

"kan bebas kak fen, lagian sih gak milih dare aja" ucap fiki

"iya gue lagi suka ama cewe" ucap fenly dengan wajah yang memerah dan terlihat malu malu

"ganteng doang kalo saling jadi tomat" ucap aluna dibarengi kekehannya dan diselingi tawa oleh shandy dan fiki

Sekarang giliran aluna yang memutar botol itu, botol itu berputar sedikit lama dan sekarang tepat persis menunjuk kearah shandy

"mau truth atau dare kak?"

"dare aja lah, ntar kalo truth aneh aneh lagi"

"eummm dare ya, telpon salah satu temen cowo kakak terus bilang lo ganteng banget"

"ih lun ntar mereka ngira kakak aneh lagi"

"kan dare tadi milih ya bang" ucap fenly

Shandy terpaksa merogoh kantong dan mengambil hp nya, ia menelepon kontak yang bertuliskan "Ricky" dan tak lama terdengar suara dari seberang sana, shandy benar benar melakukan dare dari aluna dan setelah melakukannya ia cepat cepat mematikan sambungan telepon itu, shandy bergidik sendiri dengan apa yang baru saja ia lakukan, jika bukan dare dari aluna mana mau shandy melakukan itu. Botol diputar oleh fenly dan berhenti di fiki, fiki memilih untuk dare

"oke karna dare sekarang lo ungkapan rasa sayang lo ama cewe"

Fiki menghadap aluna "kak mentari, aku sayang kakak" Aluna pun tersenyum dan kini mereka berpelukan

Jam sudah semakin larut mereka memutuskan untuk tidur dikamarnya masing masing dan Fenly pulang kerumah, fiki tidur bersama Aluna lagi dan tak ingin melewatkan momen karna besok ia akan tidur sendiri

Haiiii terimakasih bagi yang sudah mampir dan memberikan votenya
Kalo ada yang mau dikata katain silahkan dikolom komentar yaaaaa
Jangan lupa jaga kesehatan, semoga kegiatan nya lancar, bahagia selalu

PELINDUNGMU RAPUHWhere stories live. Discover now