19

58 13 0
                                    

Mentari mulai menampakkan sinarnya tetapi seorang remaja sudah terbangun dan sudah rapi memakai seragam sekolahnya, ia hanya tinggal membangunkan remaja lain yang berada persis disebelah kamarnya dan menyiapkan baju basket, hari ini ia akan berlatih karna merasa dirinya sudah sembuh dan memerlukan latihan untuk lomba yang sudah semakin dekat.

Ia mengetuk pintu kamar bercat abu abu, seseorang menyahut dari dalam dan mengatakan kalau ia sudah bangun dan sedang bersiap siap, remaja itu kembali ke kamarnya dan menuju ke lemari pakaian yang berada persis di pojok kanan kamarnya. Ketika hendak mengambil baju terdengar suara ketukan dari luar, ia bergegas ke arah pintu dan membukanya.

"eh kak shand, ada apa kak"

"kamu udah bangun lun, kakak kira belum, niatnya mau bangunin kamu sih hehe"

"aku mah siswi teladan dong, makanya udah siap"

"pinter ya adek kak shand" shandy mengusap rambut aluna gemas "eh lun kamu mau latihan basket? Emang udah sehat?" shandy melihat seragam basket aluna yang tergeletak diatas ranjang ya dan penasaran untuk menanyakan itu karena ia tau kondisi aluna semalam.

"aku sehat sehat aja kak, aku ga kenapa napa, nih kalo gak percaya pegang aja keningku" Aluna membawa telapak tangan shandy menyentuh keningnya dan memang suhu tubuh aluna normal.

"yaudah kakak anter ya sekolahnya"

"aku naik motor aja kak ama fiki, motornya kan udah balik, jadi nanti aku ga usah dianter jemput kakak lagi, biar kakak gak usah repot bolak balik"

"yaudah tapi nanti tiati dijalan gak boleh ngebut ngebut, kakak tunggu dibawah buat sarapan ya"

"iya kak, nanti aku turun"

Shandy turun kebawah menunggu aluna dan yang lainnya untuk sarapan sedangkan aluna masih dengan kegiatannya, membereskan baju basket dan memasukkannya kedalam tas. Setelah cukup aluna hendak turun kebawah dan kebetulan saat itu adiknya juga akan turun jadi mereka berjalan berdampingan sambil diselingi canda tawa. Shandy melihat itu semua bagaimana aluna yang tertawa lepas bersama fiki, ia sebenarnya juga ingin seperti itu, ia akan berusaha membuat lebih banyak senyum bahkan tawa dalam hidup aluna. Shandy tersenyum saat aluna dan fiki sudah duduk dikursinya masing masing, Aluna yang duduk disebelah shandy dan fiki berada persis didepannya.

"loh mamah mana bang?" tanya fiki yang celingukan mencari keberadaan mamah nya.

"oh tadi tante bilang mau langsung ke butik soalnya ada yang harus di urus dan urgent, katanya besok tante bakal dateng ke lomba fiki" jelas shandy

"alhamdulillah kalo mamah nanti dateng, tapi tetep aja ga pamit dulu"

"udah udah dek, mamah kan nyari uang buat kamu juga, jadi jangan cemberut gitu ya, nanti ganteng nya ilang" ujar aluna

"yaudah kita makan bareng aja ya, takutnya nanti kalian berdua telat lagi"

Aluna dan fiki menganggur, kini mereka sedang menikmati sarapan yang ada di atas meja, setelah sarapan usai fiki dan aluna sudah siap untuk berangkat ke sekolah sedangkan shandy sudah berada didalam mobil dan akan pergi ke tempat kerjanya.

"bang shand besok dateng kan? Weekend loh"

"Gue usahain ya fik, insyaallah dateng"

"ih sibuk banget sih bang shand, ah elah pokoknya harus dateng" rajuk fiki

"dek, kata kak shand kan diusahain, kalo bisa ya nanti kak shand dateng, jangan maksain ya, takutnya emang kak shand sibuk banget kan" ujar aluna memberi nasehat pada fiki

Fiki mengangguk pasrah "Kalo bisa dateng, dateng ya bang, yaudah gue ama kak tari berangkat dulu, assalamualaikum" ujar fiki sambil melaju keluar dari gerbang rumahnya

"waalaikumsalam" jawab shandy

Fiki membonceng aluna menuju ke sekolah, tapi mereka tidak hanya berdua karena fenly dan Alea sudah menunggu didepan gerbang rumah fenly sedari tadi. Mereka sudah sampai disekolah, Aluna melepaskan helm yang masih terpasang dikepalanya, tapi beberapa helai rambutnya tersangkut disana, Fenly yang berada disebelah aluna refleks membantu aluna.

"makasih ya fen" ujar aluna seraya menaruh helm pada spion motor

"sama sama mentari"

"ayo kak kita masuk, si aji ama zweitson udah nungguin aku didalem" ujar fiki yang menarik narik tangan aluna

Aluna, fiki, Fenly dan Alea berjalan beriringan, mereka berjalan ke arah kelas masing masing, fiki sudah berbelok duluan dan Alea sudah masuk ke kelasnya. Kini tinggal aluna dan Fenly yang sudah berada di ambang pintu dan aluna menghentikan langkahnya.

"kenapa mentari?" tanya fenly

"duh fen gue kebelet lagi, gue nitip tas ya, tolong taro di atas meja"

"oh oke deh, siniin tas nya" Aluna lalu memberikan tas nya pada fenly, ia bergegas untuk menuju toilet dan menyelesaikan panggilan alamnya.

Setelah selesai ia kembali ke kelasnya dan mendapati fenly yang sedang mendengarkan musik melalui earphone nya. Aluna duduk di kursi ya dan mengecek hpnya yang sedari tadi bergetar tanda ada pesan yang masuk.

Ia membuka aplikasi bertukar pesan dan nama "kakak bawel😝" terpampang jelas diatas chat lainnya. Ia membuka pesan itu dan terlihat ada beberapa chat yang shandy kirimkan.

Kakak bawel😝 (5message)
Lun udah sampe?
Nanti pulangnya gimana?
Motor dibawa fiki kan kalo pulang?
Kakak jemput ya!!
Belum nyampe ya

                                    Me
                        Ini aku baru sampe kak
                       Aku kan gak latian kak

Aluna menyimpan kembali handphone ke dalam saku nya, ia melihat fenly yang sedari tadi memperhatikan nya degan raut wajah yang tidak bisa dijelaskan.

"kenapa fen? Kok liatinnya gitu banget"

"Mentari akhir akhir ini keliatan cerah banget gak kayak biasanya, yang mulutnya senyum tapi matanya sedih, tapi sekarang senyumnya emang karena bahagia"

"iya nih fen, semenjak ada kak shandy gue merasa po unya tempat bersandar, gue nyaman ama dia"

Fenly yang mendengar itu pun turut tersenyum tapi tidak hatinya, kenapa ia tak bisa menjadi seperti shandy yang menjadi tempat bersandar mentari nya yang ternyaman. Bel masuk mengalihkan atensi keduanya dan memutuskan obrolan singkat mereka. Guru memasuki kelas dan memulai pelajaran.

Haiiii terimakasih yang udah mampir, vote dan kalo ada yang mau dikata katain silahkan dikolom komentar ya, Stay safe ya jaga kesehatan dan semoga selalu bahagia.

21-01-2022

PELINDUNGMU RAPUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang