31

42 11 0
                                    

Aluna sedang beres beres dikamarnya ia sudah sampai dari lima belas menit yang lalu, diberi pengarahan dan dibagi kamar oleh coach, ia dan enam temannya berada pada satu kamar dan sisanya berada pada kamar lainnya, selesai berbenah aluna merebahkan tubuhnya dan mengecek ponsel, ia melihat ada beberapa pesan masuk dan panggilan tak terjawab, ia mematikan ponsel ya sewaktu dijalan agar bisa tidur dengan nyenyak.

Ia mengecek chat yang masuk, disana ada beberapa pesan dari fenly, Alea dan beberapa panggilan tak terjawab dari Fiki dan shandy. Ia melihat jam dan ini waktu fiki untuk belajar ia hanya mengirimkan pesan singkat

Adek gemoy
Kakak udah sampe dek, maaf tadi hp nya kakak matiin, kamu jangan lupa makan yaaa nanti minta temenin zweitson aja

Ia baru ingin mengetikan pesan pada shandy tapi terlebih dulu shandy sudah menelponnya lagi, langsung saja aluna mengangkatnya

"lun kamu udah sampe? Jangan lupa makan ya lun" ucap shandy dari seberang

"udah kak, aku abis beberes paling nanti siangan makannya, aku mau rebahan dulu hehe"

"kakak bakal nyelesain kerjaan kakak secepatnya biar bisa liat kamu disana, kakak tutup dulu ya lun kakak mau meeting ntar kakak telpon lagi"

"iya kak" telpon terputus aluna sangat senang karena ada shandy disisinya sekarang, shandy yang selalu perhatian dan selalu ingin ada disamping aluna

Aluna beralih membalas pesan fenly dan Alea, setelah membalas pesan itu aluna memejamkan matanya dan melanjutkan tidurnya lagi.

Aluna terbangun karena ia merasakan ada seseorang yang mengguncangkan tubuhnya dan memanggilnya, sayup sayup ia mendengar suara yang menyuruhnya untuk makan, ia membuka matanya lebar lebar dan melihat siapa yang ada dihadapannya, ternyata viona yang membangunkannya, Aluna membalas ia akan pergi makan setelah cuci muka, viona menunggu aluna dan setelah itu mereka langsung pergi ke tempat makan yang sudah disediakan, ditengah jalan aluna ditabrak oleh bahu seseorang, ia mendongak dan melihat jika Rebecca yang menabraknya, Rebecca Capten tim basket maheswari musuh bebuyutan aluna dan ia yang selalu iri karena aluna terus saja menjadikan timnya juara.

"ups sorry gue gak sengaja" ucap rebecca

"heh gue tau ya lo sengaja nabrak luna" ucap viona dengan nada ketus

"Capten gue gak sengaja jadi jangan dilebih lebihin deh, dasar alay" ujar teman rebecca

"udah yu vi, nanti kita telat makannya"

Aluna menarik lengan viona agar keadaan tidak semakin ruwet, viona yang ditarik hanya cemberut dan sesekali menghentakkan kakinya, ia masih kesal kenapa aluna tak membalas perlakuan rebecca saja, rebecca selalu saja mencari masalah dengan aluna.

Aluna dan viona sudah sampai ditempat makan, mereka mengambil makanan, menyiukkan lauk pauk kedalam piringnya dan mengambil beberapa buah, mereka menghampiri meja tim basket sekolah mereka, Aluna duduk disamping fajri dan sebelahnya ada reyhan sang Capten basket putra.

"lo abis ngapain sih lun lama bener?" ucap reyhan

"Gue ketiduran tadi hehe, kalian udah pada lama ya disini?"

"kita mah udah pada mau abis lun, lo nya aja yang baru dateng, lo jangan lupa nanti jam 2 kita ada latihan ama nyoba lapangan juga"

"iya Capten itu mah gue gak bakal lupa"

Setelah ya hening dan tak ada percakapan lagi diantara mereka, mereka sibuk memakan makanan masing masing, satu persatu dari mereka sudah selesai dan mulai pergi dari tempat makan itu, tersisa aluna, fajri dan beberapa teman mereka, Aluna melihat jam yang ada di hp nya ini waktu sekolah untuk beristirahat ia berinisiatif untuk melakukan video call dengan fiki karena aluna takut fiki belum makan. Aluna menekan icon vidcall tak lama wajah sang adik terpampang jelas pada layar handphone nya.

"kakakkkkkkkk, aku kangen" ucap Fiki sambil cemberut

"baru kakak tinggal beberapa jam udah kangen aja dek, kamu udah makan?"

"belum, ga ada kak mentari ah ga mau makan"

"eh jangan gitu dong kita udah sepakat kan dirumah sebelum kakak berangkat"

"iya iya nanti aku makan, zweitson lagi beli makanan nya"

Layar itu terlihat tidak stabil, handphone fiki seperti sedang diperebutkan yang menjadikan layarnya tidak jelas, Aluna menunjukannya pada fajri fajri hanya tersenyum ia yakin itu pasti kelakuan fenly dan fiki sedang berebut hp

"mentari, udah makan?" ucap seseorang disana dengan senyumnya

"udah ko fen, oh iya tolong awasin makan fiki ya fen, gue takut dia gak makan"

"tenang mentari, lo bisa percayain itu ama gue"

"eh lea mana?"

"lea masih ngerjain tugas dikelas, urgent banget katanya"

"oh gitu, udah dulu ya semuanya gue mau balik ke mess"

"dadah kakak" Fiki merebut kembali hpnya dan melambaikan tangan

Aluna dipanggil oleh coach nya ia diminta untuk mengabari teman temannya jika latihan di majukan tiga puluh menit lagi untuk tim putri, Aluna hanya menganggur dan segera mengabari yang lainnya untuk segera bersiap siap, Aluna memainkan hp nya sambil berjalan dan tak sadar dirinya ditabrak lagi oleh seseorang

"hai MY basket girl" suara yang tak asing ditelinganya, benar saja itu suara dari Devin, orang yang ia akan hindari disini tapi sialnya ia malah bertemu secepat itu.

"nanti kita latihan bareng ya, see you di lapangan" Devin pergi dengan senyum yang mengembang berbeda dari aluna yang malah menunduk lesu, fajri ikut membantu aluna dan tidak heran melihat raut wajah aluna, ia mengetahui sedikit kisah aluna dan Devin.

"udah kak tenang aja nanti aji liat kak lun latian kok, kalo Devin macem macem aji bakal maju nanti"

"makasih ya ji"

Haiiii terimakasih bagi yang sudah mampir dan memberikan votenya
Kalo ada yang mau dikata katain silahkan dikolom komentar yaaaaa
Semoga sehat selalu dan bahagia ya
Happy reading

PELINDUNGMU RAPUHWhere stories live. Discover now