9

72 11 0
                                    

"kak kok ngelamun?" tanya fiki yang memperhatikan aluna

"engga kok dek, mungkin mereka kecapean jadi pada ketiduran disini, udah kita tidur aja ini udah larut loh, besok harus sekolah juga kan"

"iya kak, selamat tidur kakak cantik"

"selamat tidur gantengnya kakak"

Mereka akhirnya tertidur dan menyelami alam mimpi masing masing.

Pagi pun tiba seperti kebanyakan murid lainnya kini aluna sedang bersiap siap untuk pergi ke sekolah bersama fiki tentunya, ia menuruni satu persatu anak tangga dan turun untuk ke ruang makan setelah memanggil fiki untuk sarapan bersama. Ia terkejut karna di ruang makan ada seorang wanita yang berumur 30an sedang mengoleskan selai pada beberapa lembar roti, ia merasa heran mamah yang biasanya dirumah pada hari minggu kini ada didepan matanya, padahal ini hari senin.

"pagi mah" sapa aluna canggung

Mamah tidak membalas sapaan aluna, ia hanya fokus mengolesi roti itu, mamah tersenyum tapi bukan kepada aluna, mamah tersenyum kepada seorang pemuda yang baru turun dari tangga, pemuda itu pun heran seperti aluna, ia mendekati mamah dan memeluknya singkat.

"mamah kok ada dirumah?"

"kamu gak seneng mamah ada dirumah sayang?"

"ya bukan gitu mah fiki seneng banget malahan, biasanya kan mamah ada dirumah pas hari minggu doang" ucap fiki yang kini sudah duduk dan mengambil beberapa potong roti dengan selai strawberry.

"karena kamu mau ikut lomba jadi mamah bakalan ada dirumah buat nemenin kamu latihan, buat ngasih support juga, supaya anak kesayangan mamah ini lebih semangat nanti lombanya" ucap mamah

"asik, makasih ya mah, fiki sayang mamah" ucap fiki kembali memeluk mamah "sayang kakak mentari juga" gumamnya.

Setelah acara sarapan selesai aluna dan fiki pergi ke sekolah menggunakan motor kesayangan aluna dengan fiki yang membonceng aluna, sebelum itu mereka sudah ditunggu oleh fenly yang membonceng Alea, mereka berempat pergi ke sekolah. Suasana disekolah sudah lumayan ramai karna 15 menit lagi akan diadakan upacara bendera. Mereka berpisah dilorong pemisah antara kelas sepuluh dan kelas sebelas, fiki yang berbelok ke arah kanan sedangkan aluna, Fenly dan Alea yang berbelok ke arah kiri. Aluna dan Fenly kini sudah ada di dalam kelas mereka, suasana dikelas lumayan berisik karena setelah upacara ada pr dari guru yang terkenal killer seantero sekolah, tapi fenly dan aluna tenang karena mereka sudah menyelesaikan tugasnya.

"lun adek lo nyariin tuh didepan" ucap seseorang bernama tika yang memanggil aluna. Aluna lalu pergi keluar kelasnya, ia menemukan fiki dengan muka takutnya yang ditemani fajri dan zweitson.

"dek kenapa? Kok mukanya gelisah gitu?"

"kak, aku lupa bawa topi, aku mau beli di koperasi tapi belum buka, aku takut dihukum pas upacara" ucap fiki sambil menunduk

"bentar, kamu tunggu disini" Aluna masuk kedalam kelasnya lagi dan dia mengambil sesuatu dari tas nya, ia mengambil topi lalu menyerahkannya pada fiki.

"tapi kakak gimana?"

"gapapa paling hukumannya berdiri didepan doang kan ama nyapu halaman sekolah" ucap aluna yang tersenyum hangat kepada adiknya

"kalian balik ke kelas lagi ya siap siap mau upacara ini"

"iya kak, makasih ya" ucap fiki

"iya kak" ucap fajri dan zweitson kompak

Fiki beserta 2 sahabatnya sudah kembali ke kelas, Aluna masuk kembali ke kelas dan mendapati fenly yang menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

"kenapa fen, lo ngeliatin gue ampe segitunya? Gue tau gue itu cantik"

"kenapa sih mentari, lo terlalu baik ama adek lo, lo selalu berkorban buat dia, walaupun hal sekecil ini"

"karena gue sayang ama dia melebihi sayang gue ke diri gue sendiri fen"

"yaudah nih topi buat lo, supaya lo gak dihukum, gue bawa 2, sebenernya ini topi nya ridwan yang ketinggalan tapi yaudah lah bocahnya ga masuk juga"

"makasih ya fen, lagi lagi lo selalu jadi penolong gue"

Bel berbunyi yang artinya upacara akan segera dimulai, murid murid berhamburan menuju lapang upacara, mereka baris sesuai kelasnya masing masing, cukup lama upacara berjalan hingga membuat kaki kaki para siswa pegal dan sebagian ada yang menggerutu sebab amanah dari kepala sekolah yang terlalu lama. Sesudah upacara mereka kembali kedalam kelas masing masing dan memulai pembelajaran seperti biasanya. Mereka belajar dengan tenang dan tertib, tibalah saat jam istirahat tiba, semua murid mulai keluar kelas dan memadati area kantin. Aluna dan Fenly berjalan beriringan mereka juga terlihat seperti sepasang kekasih berkedok sahabat, Alea tidak ikut karna ia dipanggil guru dan nanti akan menyusul. Aluna dan Fenly menghampiri fiki yang sedang makan disana ada zweitson dan fajri yang terlihat sedang berebut kecap.

"eh kak luna" sapa fajri dengan cengiran nya

"kalian ya udah gede masih rebutan gitu, yang direbutinnya kecap lagi" ucap aluna

"dasar bocah" ucap fenly yang pergi memesankan makanan

"emang kak mereka berdua mah masih bocah beda ama aku kan kak?" ucap fiki setelah menelan makanannya

"sama aja ga ada bedanya, eh iya dek, kakak pulang sekolah mau latihan basket, nanti kamu pulang minta dijemput ama pak dede aja ya"

"oh gitu, aku pulang ama zweitson aja deh kak, lagian zweitson juga mau ke rumah mau main katanya"

"oh oke kalo gitu nanti tiati ya, jangan ngebut ngebut bawa motornya"

"siap kak"

Fenly sudah kembali membawa nampan yang berisi 3 buah batagor ternyata ia tak sendiri dibelakang ya ada Alea yang membawa 3 buah es teh manis, mereka memakan makanan nya dengan diiringi obrolan ringan.

Bel pulang sudah berbunyi kini fiki berada didepan rumahnya bersama zweitson, mereka mengetuk pintu dan mengucapkan salam, tapi mereka kaget karena melihat mamah sedang mengobrol dengan seseorang.

"dia siapa mah?"

Hai,,, terimakasih sudah mampir ke cerita ini, gimana penampilan unity kemaren malem, kalo aku sih sampe gak bisa berkata kata pokonya keren bangettttttt, oh iya semangat untuk kegiatannya, Stay safe ya jangan lupa bahagia

19-12-2021

PELINDUNGMU RAPUHWhere stories live. Discover now