31. Di rumah

1.1K 100 3
                                    

Yang udah baca Vote nya jangan lupa ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yang udah baca Vote nya jangan lupa ya. Terimakasih🙏🏻❤️

.
.
.
.
.











Sudah pagi, namun seorang gadis masih bergelut di dalam selimutnya. Males-malesan adalah agenda pertama yang akan dilakukannya. Dan mungkin akan terus berlanjut hingga dua hari ke depan. Tahu kenapa? karena dia mendapatkan skors selama tiga hari dari sekolahnya. Apalagi dia sedang libur untuk melaksanakan ibadah. Jadi merasa sangat nikmat pagi ini. 

Tapi ternyata khayalan paginya untuk tidak di ganggu lenyap.

Suaminya masuk ke dalam kamarnya.

"Ayok, bangun!"

Malas menjawab, Kara diam saja. Walaupun sedikit sedikit nyawanya tersadar.

"Udah pagi"

Tidak menjawab kembali, malah Kara mengerubuni seluruh badannya dengan selimut.

Sebenarnya, sesudah insiden ciuman di mobil malam tadi, keduanya menjadi canggung saat sampai di rumah. Mereka langsung masuk ke kamar masing-masing. Dan tidak ada interaksi di dalam mobil ataupun di rumah.

Namun pagi ini, jika Raka tidak membangunkan Kara, dia akan kebablasan tidur terus.

"Bangun!" terpaksa Raka menarik selimut yang menutupi wajah istrinya.

Selain agar cepat bangun, tapi juga agar dia tidak merasa pengap. Apa di dalam sana tidak pengap?

"Gue gak sekolah!!" Kara ikut menarik kembali selimutnya.

"Gak sekolah, bukan berarti gak bangun pagi juga"

"bodoamat! Gue mau turu aja!!"

"Bangun, jangan males-malesan!"

"Gak mau, gak mau, gamau!!"

"Harus mau!" lagi-lagi mereka berebutan selimut. Kara yang ingin memakainya dan Raka yang terus terusan menariknya.

"Gak ada gunanya gue bangun pagi, Raka!!"

"Ada!"

"Apa?! nggak ada yang bisa gue lakuin. Mending gue lanjut tidur aja"

"Ada. Lo bisa beres-beres rumah"

"Iwww, nggak banget tuh beres-beres rumah! Mending gue tidur" Kara kembali memakai selimutnya.

"Padahal kalo bangun, gue mau kasih lo uang jajan walaupun gak sekolah" Kara reflek membuka matanya,"kalo nggak mau, ya gapapa sih"lanjut Raka.

Kara menyingkap selimutnya sendiri, "Berapa uangnya?" Tanya Kara kepo.

"Em, lo maunya berapa?"

Kara berpikir, "kan gue tiga hari nih nggak masuk sekolah"

Raka mengangguk

K A R A (On Going)Where stories live. Discover now