▪ 39

56 4 0
                                    

Haii guysss!!!

Gimana kabarnya hari ini??

Are you happy today??

Absen yang udah nunggu part ini☝

Ramaikan partnya yaaa

Happy reading guys!
Enjoy!!

Happy reading guys! Enjoy!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

◾◽◾

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

◾◽◾

Waktu berjalan begitu lama menurut Sellina, satu minggu yang terasa sangat berat, baru tujuh hari tapi rasanya sudah seperti berbulan-bulan. Bersikap seolah tak pernah saling kenal pada Samara membuat hatinya tersayat, perih dan teramat sakit, mereka yang dulu begitu dekat, mereka yang dulu saling melindungi dan support, mereka yang dulu selalu bercanda tawa dan menghabiskan waktu bersama kini seperti dua orang asing yang tak pernah bertemu sebelumnya.

Samara pindah tempat duduk dari yang semula bersebelahan dengan Sellina ke meja pojok yang jaraknya cukup jauh dari gadis periang itu. Samara yang dulu selalu meminta satu kelompok dengan Sellina kini menjadi orang yang pertama menolak untuk berkelompok dengannya, bahkan Samara memblokir kontak Sellina begitu pula dengan semua akun sosial media Sellina.

Tak ada lagi sapaan, tak ada lagi kontak mata diantara keduanya. Kalau ditanya apa Sellina tak marah pada Samara, jawabannya jelas ia marah, Sellina kecewa dengan perbuatan Samara, tapi Sellina bukanlah tipe orang pendendam, toh semua kian membaik, berita itu semakin meredup dan tak lagi dibicarakan. Semua orang pernah berbuat salah bukan?

Tapi sekarang Sellina bisa apa, Samara benar-benar memutus hubungan dengannya, dan ia tak bisa berbuat banyak. Sellina yang dulu selalu kemana-mana bersama Samara kini harus membiasakan diri untuk sendiri, lagian siapa yang mau berteman dengan seorang anak narapidana, bukannya dikucilkan tapi Sellina cukup tau diri jadi ia memilih sendiri daripada mencari sakit hati.

Seperti sekarang contohnya, Sellina hanya bisa diam mematung, memaksakan diri untuk tersenyum disaat netranya disuguhkan pemandangan yang cukup mencubit perasaannya. Di depan sana, tak jauh dari tempat Sellina berdiri sekarang, Samara tengah asik memilih sepatu bersama Danira dan Layla, teman sekelasnya. Seharusnya Sellina lah yang ada disana, bersama Samara memilih hadiah yang akan diberikan untuk Ansel dihari ulang tahun cowok itu.

DLS [ 2 ] Ansellina Where stories live. Discover now